Asuransi jiwa kumpulan prospektif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis asuransi jiwa kumpulan dinilai masih prospektif. Meski di awal tahun ada tantangan yang dihadapi pelaku usaha.

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat di kuartal I-2018, jumlah tertanggung segmen asuransi jiwa kumpulan susut 1,8% menjadi 40,8 juta orang. Di saat yang sama, penurunan di segmen individu sebesar 1,2%.

Penurunan ini akibat dari penarikan nilai tunai sejalan dengan tren investasi positif di tahun lalu dan berbarengan dengan peningkatan kebutuhan dana masyarakat. Penurunan jumlah tertanggung itu menurut Ketua Bidang Hukum dan Kepatuhan AAJI Maryoso Sumaryono tidak perlu dirisaukan karena hanya tren sementara.


Maryoso optimistis, kebutuhan pasar akan asuransi kumpulan sangat besar bisa dimanfaatkan pelaku usaha. Karena banyaknya perusahaan yang underinsurance alias mengelola proteksi keuangan karyawannya secara internal. Ditambah lagi, pemanfaatan asuransi makin besar. Misalnya klaim kesehatan di segmen asuransi kumpulan meningkat 17,2% menjadi Rp 1,33 triliun di kuartal I 2018.

PT BNI Life Insurance menilai bisnis asuransi jiwa di tahun ini masih cukup prospektif. Menurut Plt Direktur Utama BNI Life Geger Maulana, banyak peluang pasar masih bisa dimasuki. Segmen pasar ini menyumbang 25% dari total premi 2018.

Di tahun ini, perusahaan ini memasang target pertumbuhan premi 30% dari realisasi 2018 sebanyak Rp 5,7 triliun. Untuk mengejar kontribusi dari segmen asuransi kumpulan, BNI Life meningkatkan sinergi dengan induk usahanya yakni BNI. Segmen individu akan menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi 75% dari total premi BNI Life.

PT Asuransi Jiwa Taspen (Taspen Life) menikmati bisnis asuransi jiwa kumpulan. Direktur Utama Taspen Life Maryoso Sumaryono bilang, selama ini kontribusi segmen asuransi jiwa kumpulan 90% dari total premi.

Selama ini, segmen pasar dari aparatur sipil negara (ASN) masih jadi sasaran utama. Padahal, ada sekitar 4 juta ASN digarap mulai tingkat pusat sampai ada di daerah. "Tapi baru 5% dari jumlah ASN tersebut bisa kami manfaatkan," kata Maryoso.

Maryoso optimistis pasar asuransi kumpulan bisa digenjot. Namun perusahaan ini mulai membuka pasar asuransi kumpulan dari segmen lain. Mulai dari lingkungan perusahaan pelat merah hingga perusahaan swasta. Di tahun ini, Taspen Life memasang target premi Rp 680 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat