JAKARTA. Perusahaan asuransi jiwa mulai mengurangi penempatan dana di deposito perbankan lantaran return yang mengecil. Ini seiring tren penurunan suku bunga deposito perbankan. Sebagai gantinya, perusahaan asuransi mulai gencar berburu produk investasi di pasar modal. Togar Pasaribu, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengatakan, bagi industri asuransi jiwa, deposito tidak lagi dilihat sebagai instrumen investasi. Kalaupun masih ada yang memarkir dana di deposito lebih karena menyesuaikan dengan potensi klaim yang harus dibayar pada satu periode tertentu. Agar pembayarannya lancar, maka disimpan di deposito yang mudah dicairkan. Tren penurunan penempatan dana di deposito sudah terlihat sejak tahun lalu. Pada Desember 2015, investasi di deposito sempat mencapai Rp 48,36 triliun. Lalu di Februari 2016 turun menjadi Rp 45,33 triliun. Terakhir, per Maret 2016 turun lagi menjadi Rp 45,11 triliun. Dari total investasi, porsi deposito surut menjadi 15% dari 17%.
Asuransi jiwa kurangi porsi deposito
JAKARTA. Perusahaan asuransi jiwa mulai mengurangi penempatan dana di deposito perbankan lantaran return yang mengecil. Ini seiring tren penurunan suku bunga deposito perbankan. Sebagai gantinya, perusahaan asuransi mulai gencar berburu produk investasi di pasar modal. Togar Pasaribu, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengatakan, bagi industri asuransi jiwa, deposito tidak lagi dilihat sebagai instrumen investasi. Kalaupun masih ada yang memarkir dana di deposito lebih karena menyesuaikan dengan potensi klaim yang harus dibayar pada satu periode tertentu. Agar pembayarannya lancar, maka disimpan di deposito yang mudah dicairkan. Tren penurunan penempatan dana di deposito sudah terlihat sejak tahun lalu. Pada Desember 2015, investasi di deposito sempat mencapai Rp 48,36 triliun. Lalu di Februari 2016 turun menjadi Rp 45,33 triliun. Terakhir, per Maret 2016 turun lagi menjadi Rp 45,11 triliun. Dari total investasi, porsi deposito surut menjadi 15% dari 17%.