JAKARTA. Investor asing semakin giat melakukan investasi dan menjalin kerjasama dengan perusahaan asuransi jiwa lokal. Hal ini terbukti dengan banyaknya investor asing yang melakukan akusisi ataupun menjalin kerjasama denga asuransi jiwa lokal. Niat masuk ke pasar asuransi jiwa di Indonesia pun tidak pernah berhenti. Buktinya, perusahaan lokal kerap kali menerima sodoran kerjasama dari investor asing.
Salah satu perusahaan asuransi jiwa yang kerap menarik perhatian investor asing adalah PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri. M.Krishna Syarif, Direktur Keuangan PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri, mengatakan, pihaknya sudah banyak mendapatkan tawaran dari berbagai perusahaan asuransi asing. "Sudah banyak yang menyatakan interest sama kami. Banyak yang melihat perseroan ini seperti perusahaan asuransi dari Jepang, Taiwan, dan Afrika Selatan. Selain itu ada juga investor lokal dari BUMN," katanya. Dia menambahkan, saat ini, perusahaannya masih belum memenuhi permodalan seperti yang disyaratkan oleh OJK. Sehingga, perusahaan ini pun membuka peluang bagi investor asing untuk ikut menambah modal. "Penambahan modal bisa melalui penerbitan saham baru atau right issue. Kami masih menunggu arahan pemegang saham. Sekarang fokus kami harus memenuhi permodalan," ujarnya. Khrisna pun berharap, jika ada kerjasama dengan investor, maka diharapkan investor tersebut mepunya komitmen jangka panjang dan permodalan untuk mengembangkan perseroan. Perusahaan asuransi jiwa lainnya yang kerap ditawari kemitraan strategis oleh investor asing adalah PT Asuransi Jiwa Adisarana Wana Artha (Wana Artha Life). Namun, Direktur Wana Artha, Yanes Y.Matulatua mengatakan, pihaknya memilih untuk menolak tawaran inveator asing tersebut. "Kami tetap menjadi perusahaan lokal. Meskipun banyak tawaran mitra strategis dari perusahaan asing terutama dari kawasan Asia," ujarnya.
Penolakan investor asing juga bukan tanpa dasar. Yanes menyebut, perusahaannya sudah cukup kuat dari segi peemodalan. "Modal kami kuat dan sampai saat ini kami masih belum berencana melakukan kerjasama dengan inveator asing," ujar Yanes. Sampai saat ini, Wana Artha sudah mempunyai ekuitas sebesar Rp 500 miliar. Dengan modal tersebut, perseroan pun berharap bisa masuk ke dalam jajaran 5 besar perusahaan asuransi. jiwa di Indonesia dalam satu tahun, dimana lima teratas perusahaan asuransi jiwa saat ini masih dikuasai perusahaan gabungan (joint venture). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dikky Setiawan