Asuransi jiwa mendorong bisnis asuransi syariah



JAKARTA. Berbeda dengan bisnis asuransi umum syariah dan reasuransi syariah yang melempem sepanjang tahun lalu, bisnis asuransi jiwa syariah rupanya masih bisa tumbuh positif. Pertumbuhan di lini bisnis asuransi jiwa ini sendiri mendorong bisnis asuransi syariah di tahun kemarin.

Taufik Marjuniadi, Wakil Ketua Bidang Riset dan Statistik Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) berkata perolehan premi asuransi jiwa syariah di 2014 lalu mencapai Rp 7,8 triliun. Sementara di tahun sebelumnya, perolehan preminya hanya menyentuh Rp 7,1 triliun. "Ada kenaikan sekitar 10% di tahun kemarin," kata dia.

Menurut Taufik, masih bisa tumbuh positifnya lini bisnis asuransi jiwa syariah di tahun lalu banyak terdongkrak dari produk-produk unitlink yang ada di pasaran. Kinerja unitlink yang lebih baik di tahun 2014 dibanding tahun sebelumnya berhasil memikat nasabah.


Produk unitlink yang cukup laris di tahun lalu sendiri menurut dia utamanya adalah produk untuk penyakit kritis yang sudah ada di pasaran. "Sementara dari produk unitlink baru sepertinya dampaknya tidak terlalu besar," ungkapnya.

Sementara dari sisi aset, industri asuransi jiwa syariah mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi yakni mnembus 41,1%. Aset mereka tercatat naik dari Rp 12,7 triliun di akhir 2013 menjadi Rp 18 triliun pada tahun kemarin.

Pertumbuhan positif di asuransi jiwa konvensional ini setidaknya berhasil menutup penurunan premi yang terjadi di segmen asuransi umum syariah dan reasuransi syariah. Sehingga secara total premi asuransi syariah masih bisa tumbuh tipis sebesar 4,53%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa