KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan asuransi jiwa mencatat kanal distribusi
bancassurance masih berkontribusi paling besar terhadap total pendapatan premi pada kuartal I-2024. Salah satunya dialami PT BNI Life Insurance atau BNI Life. Mengenai hal itu, Plt. Direktur Utama BNI Life Eben Eser Nainggolan mengatakan pendapatan premi dari kanal bancassurance sebesar Rp 808,7 miliar pada kuartal I-2024, sedangkan dari kanal keagenan sebesar Rp 36,8 miliar. "Sampai kuartal I-2024, total pendapatan premi BNI Life sebesar Rp 1,3 triliun," katanya kepada Kontan, Rabu (29/5).
Eben menerangkan nilai premi tradisional pada kuartal I-2024 sebesar Rp 1,1 triliun atau memakan porsi 81% dari total pendapatan premi perusahaan. Adapun pendapatan premi unitlink sebesar Rp 249 miliar pada kuartal I-2024 atau memakan porsi 19% dari total pendapatan premi perusahaan. Pada tahun ini, Eben menyampaikan BNI Life menargetkan pendapatan premi sebesar Rp 6,4 triliun. Nilai itu tumbuh sekitar 19% dari realisasi pendapatan premi 2023. Baca Juga:
Kanal Bancassurance Mendominasi Pendapatan Premi BNI Life pada Kuartal I 2024 Hal yang sama juga dirasakan perusahaan asuransi jiwa PT Great Eastern Life Indonesia. Presiden Direktur Great Eastern Life Indonesia Nina Ong menyebut pendapatan premi dari kanal bancassurance pada kuartal I-2024 mencapai Rp 797,66 miliar. Lebih lanjut, dia menerangkan pendapatan premi perusahaan pada kuartal I-2024 sebesar Rp 946,54 miliar. Pencapaian tersebut tumbuh sebesar 32%, jika dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya. "Adapun pendapatan premi pada kuartal I-2023 sebesar Rp 714,96 miliar," katanya. Nina menerangkan pendapatan premi dari produk asuransi tradisional masih mendominasi, yakni sebesar 70%. Dia bilang portofolio lainnya, yakni produk unitlink. Pada tahun ini, Nina menyebut Great Eastern Life Indonesia akan tetap fokus pada jalur bancassurance dengan memperkuat sinergi dengan mitra strategis. Selain itu, Great Eastern Life Indonesia juga terus akan mengembangkan pemasaran produk melalui jalur lainnya, seperti digital (melalui website GoGREAT! dan mitra afinitas), serta produk asuransi kumpulan atau employee benefit. "Strategi itu dilakukan kami agar dapat terus menjawab kebutuhan seluruh lapisan masyarakat akan perlindungan asuransi sekaligus membantu program pemerintah untuk mencapai target inklusi keuangan, yaitu 90% pada 2024," kata Nina. Pencapaian sejumlah perusahaan asuransi jiwa itu juga sejalan dengan pernyataan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) yang menyebut bancassurance menjadi kontributor terbesar pendapatan premi asuransi jiwa berdasarkan kanal distribusi. Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menyebut pendapatan premi dari bancassurance pada kuartal I-2024 mencapai Rp 19,09 triliun.
Baca Juga: Fee Based Income yang Didapat Bank Mega Syariah dari Bancassurance Tumbuh Positif "Nilai itu naik 0,5%, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 19 triliun," ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (29/5). Budi menerangkan pendapatan premi dari kanal keagenan mencapai Rp 14,16 triliun pada kuartal I-2024. Nilai itu mengalami penurunan tipis 2,6%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 14,53 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari