JAKARTA. Ketika berbagai perusahaan asuransi joint venture (JV) merilis produk-produk unitlink baru, asuransi jiwa lokal tak ingin latah mengikuti jejak tersebut. Kala kondisi pasar modal sedang tak menentu dan cenderung turun, mereka memilih memperbesar produk tradisional. Asuransi Jiwa Sequis Life misalnya, di akhir tahun nanti akan menaikkan porsi kontribusi produk tradisional menjadi 20%, dibandingkan sebelumnya 15%. Saat ini, mayoritas premi Sequis Life masih berasal dari unitlink yang mencapai 85%. Tatang Widjaja, Direktur Utama Sequis Life, menjelaskan saat kondisi pasar modal normal, masyarakat lebih menyukai produk unitlink atau asuransi berbalut investasi. Namun ketika pasar modal diliputi ketidakpastian, masyarakat lebih memilih produk asuransi tradisional.
Asuransi jiwa tradisional masih favorit
JAKARTA. Ketika berbagai perusahaan asuransi joint venture (JV) merilis produk-produk unitlink baru, asuransi jiwa lokal tak ingin latah mengikuti jejak tersebut. Kala kondisi pasar modal sedang tak menentu dan cenderung turun, mereka memilih memperbesar produk tradisional. Asuransi Jiwa Sequis Life misalnya, di akhir tahun nanti akan menaikkan porsi kontribusi produk tradisional menjadi 20%, dibandingkan sebelumnya 15%. Saat ini, mayoritas premi Sequis Life masih berasal dari unitlink yang mencapai 85%. Tatang Widjaja, Direktur Utama Sequis Life, menjelaskan saat kondisi pasar modal normal, masyarakat lebih menyukai produk unitlink atau asuransi berbalut investasi. Namun ketika pasar modal diliputi ketidakpastian, masyarakat lebih memilih produk asuransi tradisional.