JAKARTA. PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri sepertinya masih harus bekerja keras untuk mengejar target perolehan premi tahun ini. Pasalnya, hingga September 2010, AJ Tugu Mandiri baru mengantongi premi sekitar Rp 60 miliar atau 84,5% dari target 2010.Direktur Utama AJ Tugu Mandiri Maryoso Sumaryono optimistis, dengan kondisi perekonomian nasional yang positif, pihaknya bakal mampu mencapai target premi sebesar Rp 71 miliar sepanjang tahun ini. “Apalagi, produk asuransi kesehatan employee benefit AJ Tugu Mandiri tumbuh cukup tinggi tahun ini,” ujarnya ditemui KONTAN di Jakarta, kemarin (14/12).Meskipun pertumbuhan premi selama sembilan bulan pertama ini masih cukup jauh dari target, pencapaian tersebut menunjukkan pertumbuhan sebanyak 54% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Bahkan, menandingi pendapatan premi 2009 lalu yang sebesar Rp 40 miliar.Dari sisi investasi, AJ Tugu Mandiri juga memetik buah manis. Buktinya, hasil investasinya hingga kuartal ketiga tahun ini tercatat sebesar Rp 41 miliar naik 126% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini sekaligus menandingi hasil investasi sepanjang tahun lalu yang sebesar Rp 28 miliar.“Dengan instrumen investasi yakni, 70% pendapatan tetap, 20% saham, dan sisanya ditempatkan di pasar uang,” imbuh Maryoso.Di 2011 mendatang, lanjut Maryoso, perekonomian yang prospektif membuat perusahaan percaya diri membidik pertumbuhan premi di atas 50%. Saat ini, dia mengklaim, manajemen terus mengatur pengelolaan dana dan hasil investasi.Sekadar membandingkan, PT BNI Life Insurance berhasil mengantongi premi sebesar Rp 1,1 triliun hingga Oktober 2010. Ini berarti pertumbuhan 25% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp 880 miliar.Direktur Utama BNI Life Lilies Handayani menuturkan, hingga akhir tahun ini, pihaknya memperkirakan pendapatan premi bakal tembus hingga Rp 1,3 triliun dengan dukungan pemasaran dari empat jalur distribusi yang dimilikinya.Selama ini, pendapatan premi BNI Life ditopang oleh jalur distribusi keagenan dan korporasi dengan kontribusi masing-masing 40%. Sisanya, melalui bancassurance dan syariah. “Proyeksi premi kami pada 2011 dapat tumbuh lagi sekitar 30% dari akhir tahun ini yang diperkirakan Rp 1,3 triliun,” terang Lilies.Dari sisi investasi, BNI Life mencatat perolehan hasil investasi sebesar Rp 220 miliar per Oktober 2010 atau melejit 42% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, Rp 155 miliar. Tingginya hasil investasi ini terkait kebijakan penempatan investasi yang diterapkan perseroan pada instrumen yang memiliki grade double A (AA), yakni 40%-50% ditaruh ke keranjang obligasi negara, 20% ke deposito, dan sisanya pada obligasi korporasi, reksadana, dan saham.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Asuransi Jiwa Tugu Mandiri kantongi premi Rp 60 miliar kuartal III 2010
JAKARTA. PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri sepertinya masih harus bekerja keras untuk mengejar target perolehan premi tahun ini. Pasalnya, hingga September 2010, AJ Tugu Mandiri baru mengantongi premi sekitar Rp 60 miliar atau 84,5% dari target 2010.Direktur Utama AJ Tugu Mandiri Maryoso Sumaryono optimistis, dengan kondisi perekonomian nasional yang positif, pihaknya bakal mampu mencapai target premi sebesar Rp 71 miliar sepanjang tahun ini. “Apalagi, produk asuransi kesehatan employee benefit AJ Tugu Mandiri tumbuh cukup tinggi tahun ini,” ujarnya ditemui KONTAN di Jakarta, kemarin (14/12).Meskipun pertumbuhan premi selama sembilan bulan pertama ini masih cukup jauh dari target, pencapaian tersebut menunjukkan pertumbuhan sebanyak 54% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Bahkan, menandingi pendapatan premi 2009 lalu yang sebesar Rp 40 miliar.Dari sisi investasi, AJ Tugu Mandiri juga memetik buah manis. Buktinya, hasil investasinya hingga kuartal ketiga tahun ini tercatat sebesar Rp 41 miliar naik 126% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini sekaligus menandingi hasil investasi sepanjang tahun lalu yang sebesar Rp 28 miliar.“Dengan instrumen investasi yakni, 70% pendapatan tetap, 20% saham, dan sisanya ditempatkan di pasar uang,” imbuh Maryoso.Di 2011 mendatang, lanjut Maryoso, perekonomian yang prospektif membuat perusahaan percaya diri membidik pertumbuhan premi di atas 50%. Saat ini, dia mengklaim, manajemen terus mengatur pengelolaan dana dan hasil investasi.Sekadar membandingkan, PT BNI Life Insurance berhasil mengantongi premi sebesar Rp 1,1 triliun hingga Oktober 2010. Ini berarti pertumbuhan 25% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp 880 miliar.Direktur Utama BNI Life Lilies Handayani menuturkan, hingga akhir tahun ini, pihaknya memperkirakan pendapatan premi bakal tembus hingga Rp 1,3 triliun dengan dukungan pemasaran dari empat jalur distribusi yang dimilikinya.Selama ini, pendapatan premi BNI Life ditopang oleh jalur distribusi keagenan dan korporasi dengan kontribusi masing-masing 40%. Sisanya, melalui bancassurance dan syariah. “Proyeksi premi kami pada 2011 dapat tumbuh lagi sekitar 30% dari akhir tahun ini yang diperkirakan Rp 1,3 triliun,” terang Lilies.Dari sisi investasi, BNI Life mencatat perolehan hasil investasi sebesar Rp 220 miliar per Oktober 2010 atau melejit 42% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, Rp 155 miliar. Tingginya hasil investasi ini terkait kebijakan penempatan investasi yang diterapkan perseroan pada instrumen yang memiliki grade double A (AA), yakni 40%-50% ditaruh ke keranjang obligasi negara, 20% ke deposito, dan sisanya pada obligasi korporasi, reksadana, dan saham.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News