Asuransi jiwa yakin unitlink makin prospektif



KONTAN.CO.ID. JAKARTA. Perusahaan asuransi jiwa optimistis kinerja unitlink dan prospek ke depan masih akan mencetak kinerja cemerlang. Kondisi pasar modal dalam negeri plus minat nasabah yang positif menjadi katalis pendorongnya.

  Menurut Plt Direktur Utama BNI Life Insurance Geger N. Maulana, berdasarkan kajian analisis bersama para fund manager dan analis keuangan, masih diyakini bahwa prospek produk unitlink akan tetap merupakan alternatif investasi bagi para investor.


"Apalagi tren suku bunga bank didorong oleh pemerintah untuk terus turun, sehingga kami terus melakukan inovasi terhadap produk-produk unitlink kami," kata Geger kepada Kontan.co.id, Jumat (3/11).

Anak usaha Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ini juga akan terus menambah rider proteksi dari unitlink miliknya sebagai pemanis dan pelengkap bagi nasabah. Adapun rider proteksi yang dikemas dalam unitlink tersebut disesuaikan dengan kebutuhan profil nasabahnya.

Semisal, rider proteksi BNI Life bervariasi mulai dari proteksi kematian, kecelakaan, kesehatan, critical illness, pendidikan dan sebagainya.

Menanggapi strategi produk unitlink saham yang bertajuk B-Life Link Dana Aktif, menurut Geger, yakni tentunya portofolio saham sebesar 80%. Sementara, racikan saham-sahamnya hanya berada di LQ45 dan Kompas 100.

Maklum saja, produk ini juga mencetak return sebesar 12,65% sampai dengan Oktober 2017. Padahal di periode sama, return indeks acuan seperti yang terlihat dalam Infovesta Equity Unitlinked Index hanya mencatatkan imbal hasil sebesar 6,48%.

Chief Marketing Officer Sun Life Financial Indonesia Shierly Ge juga masih cukup yakin prospek unitlink ke depan masih cerah. Ini didukung bertambahnya minat nasabah untuk mengoleksi produk ini yang tidak hanya digunakan sebagai proteksi tetapi juga investasi.

Sampai kuartal ketiga 2017, dari total premi yang dikumpulkan Sun Life mencapai Rp 2,17 triliun, produk unitlink mendominasi dengan kontribusi sebesar 80%. Lalu sisanya berasal dari tradisional 20%.

"Unitlink kami tumbuh 25% secara year on year (yoy) sampai periode ini, sementara tradisional kami tumbuh 5%," kata Shierly, beberapa waktu lalu.

Ia percaya dengan kondisi makro ekonomi dalam negeri yang kian membaik, tentu mendorong kondisi pasar modal . Secara otomatis, kemilau produk unitlink akan semakin bertambah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie