JAKARTA. Perlambatan pertumbuhan pembiayaan kendaraan bermotor yang terjadi mulai awal tahun ini sedikit banyak mempengaruhi pertumbuhan premi dari lini usaha asuransi kecelakaan diri. Tengok saja, premi bruto yang dikantongi industri dari asuransi kecelakaan diri sepanjang kuartal pertama ini melorot 10,1% menjadi hanya Rp 457,5 miliar. Dadang Sukresna, Wakil Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia Bidang Statistik, Informasi dan Analisa mengatakan, selama ini, pertumbuhan pembiayaan kendaraan bermotor ikut berkontribusi mengerek kenaikan premi asuransi kecelakaan diri. “Karenanya, ketika terjadi koreksi, otomatis berdampak juga pada asuransi kecelakaan diri,” ujarnya, Selasa (10/6). Namun demikian, bukan cuma asuransi kecelakaan diri yang terkena getahnya, tetapi juga asuransi kendaraan bermotor itu sendiri. Per 31 Maret 2014, lini usaha asuransi kendaraan bermotor cuma tumbuh tipis 8,1% menjadi Rp 3,4 triliun.
Asuransi kecelakaan keok di kuartal pertama lalu
JAKARTA. Perlambatan pertumbuhan pembiayaan kendaraan bermotor yang terjadi mulai awal tahun ini sedikit banyak mempengaruhi pertumbuhan premi dari lini usaha asuransi kecelakaan diri. Tengok saja, premi bruto yang dikantongi industri dari asuransi kecelakaan diri sepanjang kuartal pertama ini melorot 10,1% menjadi hanya Rp 457,5 miliar. Dadang Sukresna, Wakil Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia Bidang Statistik, Informasi dan Analisa mengatakan, selama ini, pertumbuhan pembiayaan kendaraan bermotor ikut berkontribusi mengerek kenaikan premi asuransi kecelakaan diri. “Karenanya, ketika terjadi koreksi, otomatis berdampak juga pada asuransi kecelakaan diri,” ujarnya, Selasa (10/6). Namun demikian, bukan cuma asuransi kecelakaan diri yang terkena getahnya, tetapi juga asuransi kendaraan bermotor itu sendiri. Per 31 Maret 2014, lini usaha asuransi kendaraan bermotor cuma tumbuh tipis 8,1% menjadi Rp 3,4 triliun.