JAKARTA. Rencana pemerintah untuk merevitalisasi pasar tradisional menjadi peluang besar bagi Konsorsium Asuransi Risiko Khusus (KARK) menggenjot perolehan premi. Sebab, revitalisasi pasar tradisional diyakini mampu meningkatkan kesadaran bagi para pedagang untuk mengasuransikan kiosnya. Periode 2015-2016, KARK membidik pertumbuhan premi asuransi sekitar 7,1% dibandingkan tahun 2014-2015. Sekadar informasi, masa pertanggungan asuransi kebakaran dan gempa bumi pasar tradisional berlangsung dari bulan Juli sampai Juni tahun berikutnya. Kurun waktu Juli 2014 sampai dengan Juni 2015, KARK mengumpulkan premi sebesar Rp 56 miliar. Artinya, untuk periode berikutnya yakni Juli 2015 hingga Juni 2016, KARK mengincar premi hingga Rp 60 miliar. "Kami optimistis di periode 2015-2016 bakal lebih tinggi karena penetrasi masih rendah sehingga masih banyak yang bisa kami genjot," kata Frans Sahusilawane, Ketua KARK, pekan lalu.
Asuransi kerek premi pasar tradisional
JAKARTA. Rencana pemerintah untuk merevitalisasi pasar tradisional menjadi peluang besar bagi Konsorsium Asuransi Risiko Khusus (KARK) menggenjot perolehan premi. Sebab, revitalisasi pasar tradisional diyakini mampu meningkatkan kesadaran bagi para pedagang untuk mengasuransikan kiosnya. Periode 2015-2016, KARK membidik pertumbuhan premi asuransi sekitar 7,1% dibandingkan tahun 2014-2015. Sekadar informasi, masa pertanggungan asuransi kebakaran dan gempa bumi pasar tradisional berlangsung dari bulan Juli sampai Juni tahun berikutnya. Kurun waktu Juli 2014 sampai dengan Juni 2015, KARK mengumpulkan premi sebesar Rp 56 miliar. Artinya, untuk periode berikutnya yakni Juli 2015 hingga Juni 2016, KARK mengincar premi hingga Rp 60 miliar. "Kami optimistis di periode 2015-2016 bakal lebih tinggi karena penetrasi masih rendah sehingga masih banyak yang bisa kami genjot," kata Frans Sahusilawane, Ketua KARK, pekan lalu.