JAKARTA. Konsorsium Pengembangan Industri Asuransi Indonesia - Terorisme dan Sabotase (KPIAI-TS) berharap bisa segera dapat kejelasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) soal optimalisasi kapasitas dalam negeri. Bisnis asuransi terorisme dan sabotase dinilai bisa tumbuh jauh lebih cepat dengan dukungan regulasi tersebut. Arizal ER Anggota Dewan Pengurus KPIAI-TS menyebut selama ini belum ada aturan yang tegas soal kewajiban optimalisasi kapasitas asuransi dan reasuransi untuk pertanggungan asuransi terorisme dan sabotase. Alhasil masih cukup banyak penutupan produk tersebut yang lalu dilempar ke reasuransi asing. Padahal ada beberapa bisnis yang bisa diserap pelaku usaha domestik lewat konsorsium teresebut. Pihak konsorsium pun disebutnya sudah meminta hal tersebut kepada regulator. Namun menurut dia, OJK masih mempertimbangkan hal tersebut.
Asuransi lokal soal terorisme minta diprioritaskan
JAKARTA. Konsorsium Pengembangan Industri Asuransi Indonesia - Terorisme dan Sabotase (KPIAI-TS) berharap bisa segera dapat kejelasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) soal optimalisasi kapasitas dalam negeri. Bisnis asuransi terorisme dan sabotase dinilai bisa tumbuh jauh lebih cepat dengan dukungan regulasi tersebut. Arizal ER Anggota Dewan Pengurus KPIAI-TS menyebut selama ini belum ada aturan yang tegas soal kewajiban optimalisasi kapasitas asuransi dan reasuransi untuk pertanggungan asuransi terorisme dan sabotase. Alhasil masih cukup banyak penutupan produk tersebut yang lalu dilempar ke reasuransi asing. Padahal ada beberapa bisnis yang bisa diserap pelaku usaha domestik lewat konsorsium teresebut. Pihak konsorsium pun disebutnya sudah meminta hal tersebut kepada regulator. Namun menurut dia, OJK masih mempertimbangkan hal tersebut.