Asuransi Malacca patok premi naik 4 kali lipat



JAKARTA. PT Malacca Trust Wuwungan Indonesia mematok mengantongi pendapatan premi Rp 216 miliar hingga akhir tahun nanti. Itu berarti, pertumbuhan empat kali lipat jika dibandingkan dengan pencapaian akhir tahun lalu yang sebesar Rp 54 miliar.

Optimisme ini bukan isapan jempol, mengingat sister company PT Batavia Prosperindo Finance Tbk, PT Batavia Properindo Aset Manajemen dan PT Batavia Prosperindo Sekuritas itu akan memperoleh suntikan modal hingga Rp 40 miliar di tahun ini. Suntikan modal itu akan digunakan untuk ekspansi usaha perseroan.

Vientje Harijanto, Direktur Utama MTWI mengatakan, suntikan modal itu akan direalisasikan sesuai dengan perkembangan bisnis perseroan. Adapun, sampai akhir Februari 2015, pendapatan premi perseroan baru mencapai Rp 11 miliar atau sekitar 5% dari target tahun ini.


"Saat ini, modal disetor kami mencapai Rp 113 miliar, di atas ketentuan regulator yang sebesar Rp 100 miliar. Risk Based Capital/RBC mencapai 400%. Itu artinya, modal kami masih cukup untuk aktivitas usaha tahun ini. Namun, sesuai dengan perkembangan bisnis, induk usaha menyediakan tambahan modal sampai Rp 40 miliar," ujarnya, Selasa (10/3).

Adapun, ekspansi usaha yang akan dilakukan MTWI di sepanjang tahun ini, yakni meningkatkan jumlah kantor perwakilan. Saat ini, perseroan sudah beroperasi melalui 22 kantor perwakilan. Ke depan, bakal ada penambahan 8 kantor perwakilan lagi yang tersebar di Kalimantan, Sulawesi, termasuk Jakarta.

Selain itu, perseroan juga akan menambah panjang daftar agen terdaftar dan pialang mereka. Saat ini, jumlah tenaga pemasar terdaftar mencapai 90 orang (tidak termasuk dengan sub agen). MTWI juga akan mulai memasarkan produk asuransi perjalanan melalui Malacca EZ, aplikasi mobile berbasis Android dan iOS.

"Tahun ini, kami juga akan masuk ke lini usaha asuransi kecelakaan diri. Jadi, nanti lini asuransi yang sederhana akan kami jual juga melalui Malacca EZ. Saat ini, baru asuransi kendaraan bermotor. Ke depan, akan ada cargo, travel insurance dan personal accident. Ini rencana kami," terang Vientje.

Hingga akhir tahun lalu, MTWI mengantongi pendapatan premi sebesar Rp 54 miliar yang berasal dari asuransi kendaraan bermotor sebanyak 70%, dan sisanya dari asuransi properti dan cargo. Diharapkan, komposisi ini akan berubah menjadi 50% dari asuransi kendaraan bermotor, 40% properti dan 10% cargo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia