JAKARTA. Setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan surat edaran bagi 15 perusahaan asuransi besar agar memiliki produk asuransi mikro, perkembangan asuransi mikro mulai terlihat. Tak sedikit perusahaan asuransi yang berencana meluncurkan produk asuransi mikro, bahkan diantaranya sudah terlebih dahulu memiliki asuransi mikro seperti Allianz Indonesia, Asuransi Central Asia, dan Cigna Indonesia. Keberadaan asuransi mikro memang dirasa perlu, terutama bagi masyarakat menengah ke bawah yang belum mempunyai akses untuk bisa memiliki produk asuransi dengan harga yang terjangkau. Namun bagaimana keuntungannya dari sisi bisnis perusahaan asuransi? Head of Emerging Consumer Allianz Life Indonesia, Yoga Prasetyo bilang secara bisnis, pihaknya tidak banyak mengharapkan keuntungan dari produk asuransi mikro. Menurutnya, produk asurasi mikro memang tidak dirancang semata-mata untuk meraup keuntungan dalam jangka pendek. Keberadaan asuransi mikro lebih dipakai untuk menjangkau masayarakat menengah ke bawah agar memiliki akses terhadap produk asuransi.
Asuransi mikro tak beri banyak untung
JAKARTA. Setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan surat edaran bagi 15 perusahaan asuransi besar agar memiliki produk asuransi mikro, perkembangan asuransi mikro mulai terlihat. Tak sedikit perusahaan asuransi yang berencana meluncurkan produk asuransi mikro, bahkan diantaranya sudah terlebih dahulu memiliki asuransi mikro seperti Allianz Indonesia, Asuransi Central Asia, dan Cigna Indonesia. Keberadaan asuransi mikro memang dirasa perlu, terutama bagi masyarakat menengah ke bawah yang belum mempunyai akses untuk bisa memiliki produk asuransi dengan harga yang terjangkau. Namun bagaimana keuntungannya dari sisi bisnis perusahaan asuransi? Head of Emerging Consumer Allianz Life Indonesia, Yoga Prasetyo bilang secara bisnis, pihaknya tidak banyak mengharapkan keuntungan dari produk asuransi mikro. Menurutnya, produk asurasi mikro memang tidak dirancang semata-mata untuk meraup keuntungan dalam jangka pendek. Keberadaan asuransi mikro lebih dipakai untuk menjangkau masayarakat menengah ke bawah agar memiliki akses terhadap produk asuransi.