JAKARTA. Meski sampai kuartal ketiga kemarin bisnis PT Asuransi Mitra Maparya masih loyo, namun manajemen perseroan masih optimis bisa mencatatkan pertumbuhan premi yang positif di akhir 2015 ini. Jasin Tjandrawidjaja Direktur Asuransi Mitra bilang sampai tutup tahun ini pihaknya masih optimis bisa mencatatkan kenaikan premi di kisaran 5% dibanding realisasi sepanjang tahun kemarin. "Kita masih kejar sampai angka Rp 325 miliar," kata dia, Senin (21/12). Sampai bulan September sendiri perolehan premi perseroan baru mencapai Rp 194,8 miliar atau baru 60% dari target tahun ini. Capaian sampai triwulan III sendiri tercatat turun 8,4% secara year on year. Meski begitu Jasin optimis di tiga bulan terakhir 2015 potensi bisnis mereka masih cukup besar. Pasalnya proses renewal polis seperti biasa banyak dilakukan menjelang akhir tahun. "Terutama banyak terjadi dari lini bisnis asuransi properti," ujarnya. Dari lini bisnis kendaraan bermotor pun perseroan masih berharap pada buah hasil kerja sama dengan sejumlah mitra baru. Hal tersebut diharapkan bisa meminimalisir dampak dari merosotnya penjualan otomotif di tahun ini. Secara komposisi, asuransi kendaraan masih jadi kontributor utama dari bisnis mereka yakni sebesar 51%. Disusul oleh asuransi properti mencapai 25%. Sementara sisanya tersebar ke berbagai lini bisnis lain semisal asuransi rekayasa, cargo, rangka kapal, tanggung gugat, sampai asuransi kesehatan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Asuransi Mitra Maparya kejar premi Rp 325 miliar
JAKARTA. Meski sampai kuartal ketiga kemarin bisnis PT Asuransi Mitra Maparya masih loyo, namun manajemen perseroan masih optimis bisa mencatatkan pertumbuhan premi yang positif di akhir 2015 ini. Jasin Tjandrawidjaja Direktur Asuransi Mitra bilang sampai tutup tahun ini pihaknya masih optimis bisa mencatatkan kenaikan premi di kisaran 5% dibanding realisasi sepanjang tahun kemarin. "Kita masih kejar sampai angka Rp 325 miliar," kata dia, Senin (21/12). Sampai bulan September sendiri perolehan premi perseroan baru mencapai Rp 194,8 miliar atau baru 60% dari target tahun ini. Capaian sampai triwulan III sendiri tercatat turun 8,4% secara year on year. Meski begitu Jasin optimis di tiga bulan terakhir 2015 potensi bisnis mereka masih cukup besar. Pasalnya proses renewal polis seperti biasa banyak dilakukan menjelang akhir tahun. "Terutama banyak terjadi dari lini bisnis asuransi properti," ujarnya. Dari lini bisnis kendaraan bermotor pun perseroan masih berharap pada buah hasil kerja sama dengan sejumlah mitra baru. Hal tersebut diharapkan bisa meminimalisir dampak dari merosotnya penjualan otomotif di tahun ini. Secara komposisi, asuransi kendaraan masih jadi kontributor utama dari bisnis mereka yakni sebesar 51%. Disusul oleh asuransi properti mencapai 25%. Sementara sisanya tersebar ke berbagai lini bisnis lain semisal asuransi rekayasa, cargo, rangka kapal, tanggung gugat, sampai asuransi kesehatan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
