KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah dan pelaku usaha terus mendorong program asuransi pangan. Meski diakui periode awal bisnis ini, pelaku usaha kerap mengalami kerugian, misalnya saja dari rasio klaim yang begitu tinggi. Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody AS Dalimunthe menilai sebagai kondisi yang wajar. Soalnya data statistik di lapangan pun masih terbilang minim. Sambil berjalan, ia menyebut perusahaan asuransi bisa memperbaiki proses bisnis dengan data yang didapat sehingga lambat laun rasio klaim yang ditanggung pun bisa mengecil. Kekurangan data ini pula yang disebutnya membuat minat perusahaan asuransi umum untuk ikut masuk ke bisnis tersebut masih minim. Sehingga sejumlah pelaku usaha menilai bisnis ini masih berisiko. "Semua perusahaan anggota AAUI sebenarnya ditawarkan untuk ikut, namun beberapa masih ragu karena data yang masih minim," kata Dody baru-baru ini.
Asuransi pangan masih terhambat keterbatasan data
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah dan pelaku usaha terus mendorong program asuransi pangan. Meski diakui periode awal bisnis ini, pelaku usaha kerap mengalami kerugian, misalnya saja dari rasio klaim yang begitu tinggi. Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody AS Dalimunthe menilai sebagai kondisi yang wajar. Soalnya data statistik di lapangan pun masih terbilang minim. Sambil berjalan, ia menyebut perusahaan asuransi bisa memperbaiki proses bisnis dengan data yang didapat sehingga lambat laun rasio klaim yang ditanggung pun bisa mengecil. Kekurangan data ini pula yang disebutnya membuat minat perusahaan asuransi umum untuk ikut masuk ke bisnis tersebut masih minim. Sehingga sejumlah pelaku usaha menilai bisnis ini masih berisiko. "Semua perusahaan anggota AAUI sebenarnya ditawarkan untuk ikut, namun beberapa masih ragu karena data yang masih minim," kata Dody baru-baru ini.