Asuransi perjalanan terus tumbuh



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produk asuransi perjalanan masih tumbuh di tahun ini. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memperkirakan, peminat dari produk ini masih besar.

Direktur Eksekutif AAUI Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe mengatakan, asuransi perjalanan masuk dalam lini bisnis asuransi aneka. Sampai akhir tahun ini, AAUI memproyeksikan, asuransi aneka naik 12% dari realisasi akhir 2017 sebesar Rp 2,62 triliun.

Ke depan, perusahaan asuransi umum akan banyak membuat produk individual inovatif. Seperti, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) membuat aplikasi Safe Travel yang di dalamnya terdapat kerjasama dengan AAUI untuk penyediaan asuransi perjalanan bagi warga negara indonesia (WNI) yang akan mengadakan perjalanan ke luar negeri.


"Konsumsi perjalanan masyarakat meningkat saat liburan, termasuk Lebaran. Tentunya ini meningkatkan permintaan asuransi perjalanan," kata Dody. Saat ini sudah banyak perusahaan asuransi membuat produk asuransi perjalanan.

Salah satunya PT Asuransi Simasnet. Perusahaan ini menargetkan premi asuransi perjalanan tumbuh 30% di momentum Lebaran 2018. Presiden Direktur Asuransi Simasnet Teguh Aria Djana mengatakan, dalam tiga bulan tahun ini, pihaknya telah meraih premi Rp 5 miliar. Dari jumlah itu asuransi perjalanan berkontribusi Rp 2,5 miliar. "Ada kenaikan 30% dari posisi sama tahun 2017 yang mencapai Rp 1,9 miliar," kata dia.

Teguh memproyeksikan asuransi perjalanan naik seiring dengan momen Lebaran. Apalagi Simasnet telah menjalin kerjasama dengan Citilink.

PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) memperkirakan asuransi perjalanan tumbuh di atas 10% pada saat Lebaran hingga akhir 2018. Direktur Operasi Ritel Jasindo Sahata L. Tobing mengatakan, saat ini kontribusi asuransi perjalanan  masih di bawah 1%.

Produk ini bagi Jasindo terbilang baru sebab baru meluncur penghujung akhir tahun lalu. Meski demikian, Sahata yakin tren bisnis ini masih bisa melaju kencang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati