JAKARTA. Asuransi pertanian sepi peminat. Sejak diluncurkan pertengahan tahun lalu, Asuransi pertanian belum banyak dimanfaatkan. Buktinya, realisasi luas sawah yang dilindungi oleh Asuransi pertanian hanya 30% dari total target luas lahan. Tahun 2015, pemerintah menargetkan 1 juta hektare (ha) lahan sawah petani terlindungi asuransi. Namun, pencapaian hingga akhir 2015 baru 233.000 ha lahan. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terbaru sampai April, baru 300.000 ha sawah yang telah dilindungi Asuransi. Artinya, selama empat bulan, baru ada penambahan luas lahan 67.000 ha. Sahata L. Tobing, Direktur Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) mengakui, kendala teknis di lapangan seperti sosialisasi dan edukasi ke petani menjadi masalah yang belum teratasi.
Asuransi pertanian masih sepi peminat
JAKARTA. Asuransi pertanian sepi peminat. Sejak diluncurkan pertengahan tahun lalu, Asuransi pertanian belum banyak dimanfaatkan. Buktinya, realisasi luas sawah yang dilindungi oleh Asuransi pertanian hanya 30% dari total target luas lahan. Tahun 2015, pemerintah menargetkan 1 juta hektare (ha) lahan sawah petani terlindungi asuransi. Namun, pencapaian hingga akhir 2015 baru 233.000 ha lahan. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terbaru sampai April, baru 300.000 ha sawah yang telah dilindungi Asuransi. Artinya, selama empat bulan, baru ada penambahan luas lahan 67.000 ha. Sahata L. Tobing, Direktur Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) mengakui, kendala teknis di lapangan seperti sosialisasi dan edukasi ke petani menjadi masalah yang belum teratasi.