JAKARTA. Ekonomi yang kurang darah mendorong Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mempercepat realisasi asuransi pertanian. OJK berharap, asuransi pertanian bisa berkontribusi terhadap penerimaan premi baru dan mendorong industri asuransi meluncurkan produk anyar. Tapi, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menilai, asuransi pertanian belum menjadi solusi untuk mendongkrak perolehan premi dalam kondisi saat ini. Sebab, karakter asuransi pertanian sifatnya musiman. Belum lagi premi yang dihimpun dari produk ini terbilang kecil, sedang klaim yang dibayarkan kala terjadi bencana atau gagal panen tergolong tinggi. Menurut Fauzie Darwis, Ketua Umum AAUI, asuransi pertanian hanya bisa menjadi solusi sementara untuk mendongkrak premi. Cuma, karena merupakan program pemerintah, keberhasilan asuransi ini bergantung sepenuhnya pada pemerintah. "Secara bisnis mungkin berpotensi tapi belum tentu menjanjikan," katanya akhir pekan lalu.
Asuransi pertanian sulit dongkrak premi
JAKARTA. Ekonomi yang kurang darah mendorong Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mempercepat realisasi asuransi pertanian. OJK berharap, asuransi pertanian bisa berkontribusi terhadap penerimaan premi baru dan mendorong industri asuransi meluncurkan produk anyar. Tapi, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menilai, asuransi pertanian belum menjadi solusi untuk mendongkrak perolehan premi dalam kondisi saat ini. Sebab, karakter asuransi pertanian sifatnya musiman. Belum lagi premi yang dihimpun dari produk ini terbilang kecil, sedang klaim yang dibayarkan kala terjadi bencana atau gagal panen tergolong tinggi. Menurut Fauzie Darwis, Ketua Umum AAUI, asuransi pertanian hanya bisa menjadi solusi sementara untuk mendongkrak premi. Cuma, karena merupakan program pemerintah, keberhasilan asuransi ini bergantung sepenuhnya pada pemerintah. "Secara bisnis mungkin berpotensi tapi belum tentu menjanjikan," katanya akhir pekan lalu.