Asuransi properti menekan laba AIG di awal tahun



NEW YORK. Kinerja keuangan American International Group Inc (AIG) menyusut di awal tahun ini. Perusahaan asuransi komersial terbesar di Amerika Serikat dan Kanada ini mencatatkan penurunan laba bersih 27% selama kuartal I 2014. Pemicunya antara lain membengkaknya klaim asuransi properti dan kecelakaan.

Laba bersih AIG menurun menjadi US$ 1,61 miliar atau US$ 1,09 per saham pada kuartal I 2014. Di periode sama tahun lalu, AIG masih mengantongi laba US$ 2,21 miliar atau US$ 1,49 per saham.

Sedangkan laba usaha di unit properti dan kecelakaan menyusut 26% year-on-year (yoy) menjadi US$ 1,16 miliar selama kuartal pertama tahun ini. "Kinerja AIG belum ada kemajuan. Pasar melihat fakta bahwa AIG mencatatkan kerugian underwriting di kuartal pertama," ungkap Josh Stirling, analis Sanford C Bernstein & Co, Selasa (6/5).


AIG harus membayar klaim dan biaya sebesar US$ 1,01 untuk setiap dollar premi di unit bisnis properti dan kecelakaan selama tiga bulan pertama tahun ini. Sedangkan setahun lalu, AIG hanya mengeluarkan biaya sebesar US$ 0,97 per dollar premi. Pada awal tahun ini, AIG menderita kerugian underwriting senilai US$ 97 juta.

Biaya bencana yang harus dikeluarkan AIG juga membengkak di kuartal I 2014, yakni mencapai US$ 262 juta. Jumlah itu melonjak 539% dibandingkan setahun lalu yang hanya US$ 41 juta.

Musim dingin di AS memicu klaim besar-besaran di industri asuransi, misalnya klaim pipa pecah, jalan licin dan atap runtuh.

"Kami tetap fokus pada peningkatan efisiensi operasional, mengelola pengeluaran dan investasi di bidang teknologi," kata Chief Executive Officer (CEO) AIG, Robert Benmosche, dalam pernyataan resminya.

Pada Februari lalu, Benmosche mengumumkan rencana pengurangan jumlah karyawan sekitar 3%. AIG belum mencatatkan laba underwriting di unit bisnis properti dan kecelakaan, terhitung sejak kuartal pertama tahun lalu.

Di unit asuransi jiwa dan pensiun, laba usaha AIG meningkat 2% (yoy) menjadi US$ 1,42 miliar. Hal ini dipicu pendapatan yang lebih tinggi, sementara hasil investasi dana kelolaan hanya turun tipis. Sedangkan premi, simpanan dan lain-lain meningkat 28% menjadi US$ 7,13 miliar. AIG meraih lebih dari separuh laba tahun lalu dari unit asuransi jiwa dan pensiun, yang menawarkan produk tunjangan, reksadana dan asuransi.

Harga saham AIG menyusut 2,8%, pada Senin (5/5) lalu. Tapi selama 12 bulan terakhir, harga sahamnya naik 18%, mengalahkan pertumbuhan indeks S&P 500 yang sebesar 17%.

Editor: Sandy Baskoro