JAKARTA. Pertumbuhan bisnis pertambangan di tanah air memikat Asuransi Recapital. Anak usaha Grup Recapital ini berniat mengerek porsi asuransi alat berat sebesar 20%, dari tahun lalu hanya 10%. Presiden Direktur Asuransi Recapital, Josef Baris mengatakan, banyak lokasi baru pertambangan, sehingga permintaan asuransi alat berat juga besar. Asuransi alat berat menjadi salah satu andalan Recapital untuk mengerek perolehan premi tahun ini, meski, potensi klaim risiko juga besar. Tahun lalu Recapital harus membayar klaim US$ 300.000 kepada PT Tunas Jaya Perkasa akibat alat beratnya rusak parah. "Tapi namanya resiko, itu sudah normal karena sudah diantisipasi," kata Josef, Jumat (10/2). Selain memperbesar lini asuransi alat berat, Recapital juga berminat menggarap asuransi delay. Sasarannya maskapai Mandala Air. Maklum, pendiri Recapital, Sandiaga Uno, merupakan pemegang saham maskapai tersebut sejak September 2011.
Asuransi Recapital perbesar bisnis alat berat
JAKARTA. Pertumbuhan bisnis pertambangan di tanah air memikat Asuransi Recapital. Anak usaha Grup Recapital ini berniat mengerek porsi asuransi alat berat sebesar 20%, dari tahun lalu hanya 10%. Presiden Direktur Asuransi Recapital, Josef Baris mengatakan, banyak lokasi baru pertambangan, sehingga permintaan asuransi alat berat juga besar. Asuransi alat berat menjadi salah satu andalan Recapital untuk mengerek perolehan premi tahun ini, meski, potensi klaim risiko juga besar. Tahun lalu Recapital harus membayar klaim US$ 300.000 kepada PT Tunas Jaya Perkasa akibat alat beratnya rusak parah. "Tapi namanya resiko, itu sudah normal karena sudah diantisipasi," kata Josef, Jumat (10/2). Selain memperbesar lini asuransi alat berat, Recapital juga berminat menggarap asuransi delay. Sasarannya maskapai Mandala Air. Maklum, pendiri Recapital, Sandiaga Uno, merupakan pemegang saham maskapai tersebut sejak September 2011.