JAKARTA. Sejumlah perusahaan asuransi umum gencar mengembangkan lini bisnis asuransi perjalanan meski kontribusinya masih mini. Alasannya pasar asuransi perjalanan terus tumbuh tinggi dari tahun ke tahun. Dengan tren bepergian yang terus meningkat, penetrasi produk asuransi perjalanan pun banyak dilakukan dengan memaksimalkan distribusi penjualan. Karena kontribusi premi yang masih mini, beberapa perusahaan memilih untuk lebih mengefektifkan distribusi penjualan. Tengok saja, Asuransi Sinar Mas (ASM). Perusahaan ini mampu mencatatkan pertumbuhan premi asuransi perjalanan yang berlipat-lipat dengan terus meningkatkan distribusi penjualan. Direktur ASM, Dumasi MM Samosir mengakui, perusahaannya mencatat lonjakan premi asuransi perjalanan yang signifikan. Tahun lalu, ASM hanya meraih premi asuransi perjalanan Rp 765 juta.
Tapi dalam enam bulan pertama di tahun ini, premi asuransi perjalanan mencapai Rp 8,6 miliar. Hal ini tak lepas dari langkah mereka untuk bekerja sama melalui affinity dengan maskapai. Dumasi bilang, ASM berencana menggenjot premi asuransi perjalanan dengan menggandeng dua maskapai lagi, terutama yang melayani rute penerbangan internasional. "Karena mayoritas masih dari perjalanan domestik," katanya. Dumasi optimistis, bisa meraih pendapatan premi dari asuransi perjalanan lebih dari Rp 20 miliar tahun ini. Asuransi Adira Dinamika lebih memilih untuk mengandalkan penjualan melalui agen perjalanan. Corporate Planning Division Head Adira Insurance, Hardianto Wirawan bilang, pihaknya belum mau terlalu muluk mematok target. "Karena masih terbilang baru," ujar Hardianto.