Asuransi Sinar Mas targetkan asuransi muatan laut tumbuh 6% pada 2019



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asuransi Sinar Mas targetkan premi bruto asuransi muatan laut bisa tumbuh 6% menjadi Rp 546 miliar. Sebelumnya, per tahun 2018, premi bruto dari lini bisnis ini mencapai Rp 517 miliar atau naik 18% dibanding 2017 yang sebesar Rp 439 miliar.

Direktur Asuransi Sinar Mas Dumasi M.M. Samosir mengatakan, potensi bisnis jenis asuransi ini besar. Oleh karena itu, ia mendukung langkah pemerintah yang mewajibkan kegiatan ekspor batubara dan minyak kelapa sawit (crude palm oil atau CPO), serta impor beras dan pengadaan barang pemerintah untuk menggunakan asuransi nasional.

Sebagai informasi, ketentuan untuk menggunakan jasa asuransi nasional termaktub dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 80 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 82 Tahun 2017 tentang Ketentuan Penggunaan Angkatan Laut dan Asuransi Nasional untuk Ekspor dan Impor Barang Tertentu.


Menurut Dumasi, setelah ketentuan tersebut berlaku per 1 Februari 2019, sudah ada beberapa importir yang menghubungi Asuransi Sinar Mas. “Ada dua yang dari Filipina untuk impor batubara,” katanya, Selasa (19/2).

Perusahaan ini telah memperoleh persetujuan pendaftaran dari Kementerian Perdagangan (Kemdag) RI untuk menggarap asuransi muatan laut untuk ekspor dan impor barang tertentu per 31 Januari 2019.

Oleh karena itu, demi meningkatkan premi dari lini bisnis ini, Asuransi Sinar Mas akan terus konsisten dalam meningkatkan pelayanan kepada nasabah.

Caranya adalah melalui layanan yang cepat, baik dalam pelayanan polis, keluhan, dan klaim, serta didukung oleh perusahaan reasuransi yang memiliki peringkat minimal A.

Asal tahu saja, per 2018, asuransi muatan laut memiliki porsi 7% atau Rp 517 miliar dari total premi bruto Asuransi Sinar Mas yang sebesar Rp 7,4 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto