JAKARTA. Kehadiran Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mengancam kelangsungan bisnis asuransi swasta. Beberapa perusahaan asuransi mengeluhkan pertumbuhan premi tak sesuai harapan karena banyak nasabah korporasi menunggu kejelasan skema koordinasi manfaat dengan BPJS Kesehatan. Salah satu perusahaan yang bisnisnya terganjal oleh BPJS Kesehatan adalah PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia atawa Mandiri InHealth. Sepanjang semester pertama 2015, Mandiri InHealth diprediksi cuma bisa memetik premi sebesar Rp 1,1 triliun. "Mungkin pencapaian kami di paruh pertama baru 45%," ujar Direktur Utama Mandiri InHealth Iwan Pasila, akhir pekan lalu. Sampai akhir 2015, Mandiri InHealth mengincar premi Rp 2,6 triliun.
Asuransi swasta mulai terimbas program BPJS
JAKARTA. Kehadiran Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mengancam kelangsungan bisnis asuransi swasta. Beberapa perusahaan asuransi mengeluhkan pertumbuhan premi tak sesuai harapan karena banyak nasabah korporasi menunggu kejelasan skema koordinasi manfaat dengan BPJS Kesehatan. Salah satu perusahaan yang bisnisnya terganjal oleh BPJS Kesehatan adalah PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia atawa Mandiri InHealth. Sepanjang semester pertama 2015, Mandiri InHealth diprediksi cuma bisa memetik premi sebesar Rp 1,1 triliun. "Mungkin pencapaian kami di paruh pertama baru 45%," ujar Direktur Utama Mandiri InHealth Iwan Pasila, akhir pekan lalu. Sampai akhir 2015, Mandiri InHealth mengincar premi Rp 2,6 triliun.