Asuransi tetap bisa ekspansi di tahun politik



BANDUNG. Tahun 2014, Indonesia memasuki tahun politik. Negeri ini akan menggelar pesta politik berupa pemilu legislatif dan pemilu presiden. Kebanyakan pebisnis menilai, 2014 adalah tahun yang rentan risiko. Tapi bagi perusahaan asuransi, tahun depan merupakan peluang untuk menggenjot pendapatan premi.

Dengan potensi konflik dan ketidakpastian yang cukup besar pada tahun depan, perusahaan asuransi bisa masuk dan berperan untuk membagi risiko kepada pelaku usaha maupun masyarakat.

Pengamat pasar modal, Adler Manurung, mengatakan sampai akhir tahun ini dan sepanjang tahun depan, Indonesia bakal diliputi banyak ketidakpastian. Dari faktor eksternal, ada perkembangan ekonomi Amerika Serikat yang bisa mempengaruhi kondisi ekonomi global, juga berefek ke pasar domestik. 


Sementara faktor di dalam negeri, tahun depan ada pemilu. "Kita memang belum tahu pemimpin berikutnya seperti apa, arah kebijakan ekonominya bagaimana," ungkap Adler, Minggu (27/10).

Kondisi perekonomian yang serba tak pasti justru merupakan peluang bagi industri asuransi. "Asuransi hakekatnya membagi risiko nasabah. Kondisi ketidakpastian bisa dipandang sebagai peluang, sambil usaha membagi risiko masyarakat," ujar Adler.

Dia pun memperkirakan, kondisi perekonomian baru akan kondusif dan berjalan optimal pada tahun 2015. Saat itu, Indonesia sudah memiliki presiden baru dan dengan visi ekonomi yang sudah pasti.

Direktur Utama Asuransi Generali Indonesia, Edy Tuhirman, mengamini ungkapan Adler. Namun, untuk bisa berekspansi, perusahaan asuransi harus bisa menawarkan produk yang menarik, baik dari sisi proteksi maupun investasi.

Generali memiliki produk andalan yang mampu memberikan dua hal tersebut, yaitu unitlink yang dipersenjatai dengan Automatic Risk Management System (ARMS).

ARMS merupakan sistem komputerisasi yang dirancang untuk mendongkrak keuntungan nasabah Generali ketika pasar modal bullish. Di saat yang sama, sistem ini akan menjaga agar nasabah tidak merugi saat pasar bearish. "Portofolio unitlink nasabah dipindah secara otomatis oleh komputer, jadi tidak ada unsur emosi," ujar Edy.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: A.Herry Prasetyo