Asuransi tradisional sumbang 40% pemasukan Capital Life



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produk asuransi tradisional PT Capital Life Indonesia menyumbang 40% bagi pemasukan perusahaan di kuartal pertama tahun ini. Perolehan premi sepanjang Januari-Maret 2018 yaitu Rp 1,77 triliun, yang berarti produk tradisional menyumbang Rp 708 miliar.

Direktur Bisnis Capital Life Robin Winata mengatakan, dengan pencapaian premi tersebut, pihaknya mengharapkan produk asuransi tradisional Capital Life bisa tumbuh 30% sampai akhir tahun 2018.

“Tahun ini, perusahaan ingin produk tradisional bisa naik sampai 30% dari tahun lalu,” kata Robin kepada Kontan.co.id, Minggu (13/5).


Ia yakin bisa mengejar target tersebut, karena masih ada paradigma di masyarakat bahwa pembayaran premi jenis produk ini dinilai lebih murah dari produk unitlink.

Apalagi, produk tradisional dianggap memiliki kepastian untuk waktu pembayaran asuransi, jika dilihat dari sisi batas waktu kontrak dan manfaat uang tunai.

“Biasanya mereka menganggap produk asuransi memiliki kepastian yang lebih banyak daripada unitlink. Konsumen yang pernah membeli produk unitlink tanpa memahami produk tersebut, mengetahui tinggalnya produk asuransi ini,” jelas dia.

Saat ini, Capital Life menawarkan dua produk asuransi tradisional yang meliputi term life dan endowment. Dalam hal ini, mayoritas nasabah menggunakan produk endowment yang didistribusikan melalui bancassurance.

“Untuk distribusi secara langsung ke pemasaran lebih banyak memilih asuransi jiwa kredit term life. sementara distribusi bancassaurance kami mayoritas ada di endowment. Secara umum, nasabah kami lebih dominan memilih endowment,” pungkasnya.

Term life, merupakan asuransi yang memberikan proteksi dengan jangka waktu tertentu, dengan nilai premi lebih murah, tapi uang pertanggungannya cukup besar. Sedangkan endowment, asuransi yang digabungkan, misalnya dengan asuransi pendidikan dan asuransi dana pensiun.

Kelebihan jenis asuransi ini, dibayarkan dengan skema waktu tertentu. Misalnya dana pendidikan yang dikeluarkan dari jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto