Asuransi Tugu Catat Penurunan Laba Bersih 51% pada Kuartal III-2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan asuransi umum, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) mencatat laba bersih Rp 551,67 miliar di kuartal III-2024. Laba bersih ini turun 51% secara tahunan alias year on year (YoY).

Dilansir dari laporan keuangan TUGU di keterbukaan informasi, Selasa (29/10), tercatat bahwa laba tahun berjalan hingga kuartal III-2024 sebesar Rp 591,55 miliar atau turun 47% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu, di mana mencapai hingga Rp 1,13 triliun. 

Sedangkan untuk laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 551,67 miliar. Angka ini turun 51% yoy dibanding Rp 1,12 triliun pada periode sebelumnya. 


Baca Juga: Tugu Insurance Terus Tunjukkan Kinerja Impresif Hingga Triwulan III, Ini Buktinya

Penurunan laba bersih tersebut sejalan dengan peningkatan beban. Tercatat pada kuartal III-2024, total beban TUGU sebesar Rp 2,45 triliun. Angka ini naik 87% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yang mencapai  Rp 1,30 triliun 

Selanjutnya, beban klaim neto juga meningkat sebesar 9,24% yoy menjadi Rp 1,57 triliun. 

Sementara itu, dari sisi pendapatan, TUGU mencatatkan total pendapatan senilai Rp 3,16 triliun pada kuartal III-2024. Angka ini tumbuh 15,6% yoy dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya, yang sebesar Rp 2,73 triliun.

Total pendapatan yang naik tersebut, selaras dengan pendapatan premi neto yang juga tercatat bertumbuh sebesar 20,2% yoy menjadi Rp2,81 triliun, dibanding pendapatan premi neto pada kuartal III-2023 yang senilai Rp 2,33 triliun. 

Baca Juga: Beban Naik, Laba Bersih Asuransi Tugu (TUGU) Kuartal III-2024 Anjlok 49%

Sampai dengan September 2024, total liabilitas TUGU naik sebesar 15,4% yoy menjadi Rp 17,15 triliun. Sedangkan untuk ekuitas perseroan juga tercatat naik sebesar 1,8% menjadi sebesar Rp 10,46 triliun. 

Dengan demikian, total aset TUGU sampai dengan kuartal III-2024, tercatat sebesar Rp 27,62 triliun. Angka ini meningkat 9,8% dari periode yang sama di tahun lalu, yang hanya mencapai sebesar Rp 25,13 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi