Asuransi Tugu Pratama torehkan laba US$ 9,4 juta hingga April 2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (ATPI) mencatatkan laba gemilang di sepanjang bulan Januari hingga April 2018. Anak usaha PT Pertamina (Persero) ini meraih laba bersih sebesar US$ 9,4 juta dolar AS, naik 21% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Direktur keuangan dan jasa korporat ATPI Muhammad Syahid mengatakan, peningkatan laba tersebut didorong oleh kinerja induk perusahaan yang naik signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, baik dari sisi underwriting maupun kinerja investasi. Atas dasar itu, perusahaan makin yakin bisa terus meningkatkan pertumbuhan bisnis secara keseluruhan hingga akhir tahun.

“Sepanjang tahun ini, perseroan memperkirakan peningkatan bisnis secara keseluruhan bisa mencapai lebih dari 15%,” kata Syahid kepada Kontan.co.id, Jumat (25/4).


Sementara itu pendapatan premi bruto selama empat bulan tahun in tercatat sebesar US$ 76,1 juta dan hasil underwriting sebesar US$ 14,8 juta. Peningkatan premi tersebut didominasi oleh lini bisnsi asuransi properti dari sektor migas, energi serta aviasi.

Presiden Direktur ATPI Indra Baru mengatakan, tahun ini perusahaan bakal fokus untuk memperbaiki hasil underwriting, demi menjaga tingkat risiko bisnis. Untuk itu, ada beberapa bisnis yang harusnya dikerjakan, terpaksa ditunda atau dihentikan.

“Strategi ini membuat pertumbuhan bisnis perseroan tidak terlalu besar secara topline (pendapatan), tapi secara bottom line (laba), bisnis perseroan meningkat signifikan karena tidak risiko lebih rendah,” ungkapnya.

Demi menyeimbangkan risiko bisnis, ATPI juga makin agresif memperluas pasar ke segmen ritel. Alasannya, pasar asuransi ritel terus berkembang dan diprediksi bisa berkontribusi besar bagi pemasukan perusahaan.

Dengan memasuki bisnis ritel ini, diharapkan bisa menjaga portofolio bisnis perusahaan secara keseluruhan dan menolong hasil underwriting lebih stabil ketimbang hanya fokus pada segmen korporasi. Saat ini bisnis ritel masih berkontribusi kecil yaitu sekitar 3% dari keseluruhan bisnis ATPI.

Untuk mempercepat pertumbuhan bisnis ritel, maka perseroan akan terus mengomptimalkan saluran distribusi baik, dari sis penambahan kantor pemasaran, keagenan, membuka lini bisnis baru di sektor ritel maupun memanfaatkan inovasi teknologi informasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia