Asuransi umum alami fraud di kendaraan bermotor



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku asuransi umum mengakui produk asuransi yang rentan terjadi kecurangan atau fraud berasal dari kendaraan bermotor. Hal ini yang membuat pemain asuransi umum cukup berhati-hati apabila sudah terlihat adanya indikasi terjadi kasus kecurangan. Presiden Direktur PT Asuransi Wahana Tata (Aswata) Christian Wanandi mengakui, perusahaannya pernah terjadi kasus kecurangan di lini bisnis kendaraan bermotor. Namun, selain itu, Aswata juga pernah mengalami fraud di lini bisnis lain seperti asuransi marine hull dan properti. "Fraud di asuransi kendaraan bermotor cukup banyak," kata Christian kepada Kontan.co.id, Senin (16/10). Menurutnya, kasus yang masuk di perseroannya sampai periode berjalan tahun ini hampir menyamai dengan kasus yang terjadi di tahun lalu. Namun, Christian enggan membeberkan secara perinci nominal jumlah kasus tersebut. Adapun, Aswata sendiri tengah berancang-ancang mengatur strategi agar ke depan kasus Fraud tidak semakin bertambah. "Strategi kami minimalisir yakni dengan memperbaiki fraud management, ada teamnya," ujar Christian Tak hanya itu, PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia pun mengakui, produk asuransi kendaraan merupakan lini bisnis yang paling sering terjadi kecurangan. Presiden Direktur Cakrawala Proteksi Sujaya Dinata Pangestu mengatakan, kontributor klaim terbesar perusahaannya saat ini memang masih disumbang dari asuransi kendaraan. Untuk itu pihaknya cukup berhati-hati memasang pondasi agar tidak terjadi kecurangan dalam pengajuan klaim asuransi. Baik dari nasabah, karyawan maupun pihak bengkel yang melakukan kecurangan manajemen Cakrawala Proteksi akan segera bertindak tegas. "Kalau bengkelnya nakal, kita akan langsung putus kerjasama," ujar Sujaya di Nusa Dua Bali, akhir pekan lalu. Namun, pihaknya juga tak merinci besaran jumlah fraud kendaraan bermotor yang terjadi di Cakrawala Proteksi. Untuk itu, Cakrawala Proteksi berusaha untuk memilih tenaga ahli di bidangnya untuk bisa mengetahui secara pasti bentuk kerusakan. Hal ini juga sebagai salah satu meringankan beban klaim agar tidak membengkak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dessy Rosalina