Asuransi Umum Diramal Hadapi Banyak Tantangan di 2025, Ini Strategi yang Dilakukan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar asuransi umum diperkirakan masih akan menghadapi tantangan daya beli masyarakat yang rendah di tahun depan. Apalagi akan semakin banyak beban yang ditanggung internal perusahaan, mulai dari kenaikan upah minimum provinsi (UMP) hingga kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN).  

PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk  (Zurich) telah bersiap menghadapi berbagai tantangan di tahun depan. Untuk menyiasatinya, manajemen telah menyiapkan sejumlah strategi. Mulai dari melakukan simplifikasi melalui digitalisasi proses hingga diversifikasi kanal distribusi lewat platform digital dan kemitraan strategis.

“Kami juga akan melakukan inovasi melalui penawaran produk yang relevan dengan kebutuhan nasabah, berorientasi pada nasabah atau customer centric, di mana Zurich Indonesia selalu menempatkan nasabah di pusat dari semua aktivitas perusahaan,” ujar Presiden Direktur PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk, Edhi Tjahja Negara, kepada Kontan, Rabu (11/12). 


Baca Juga: Investasi Zurich Life Tumbuh 18% hingga Oktober 2024

Menurutnya, fokus-fokus tersebut akan terus menjadi perhatian untuk Zurich Indomesia optimalisasi melalui evaluasi dan implementasi yang tepat sasaran.

Hingga Oktober 2024, Zurich Asuransi Indonesia mencatatkan Gross Written Premium (GWP) sebesar Rp 2,8 triliun. Angka ini tumbuh 17% secara year on year (YoY)z 

Lebih lanjut, Edhi menyebutkan hingga Oktober 2024, Zurich Asuransi Indonesia berhasil membayarkan klaim bruto lebih dari Rp 1,1 triliun. Angka ini naik 16% secara yoy. 

“Meskipun demikian, kenaikan klaim tersebut masih dapat diakomodasi oleh pertumbuhan bisnis perusahaan,” imbuhnya. 

Edhi menerangkan, faktor utama yang mendorong kenaikan biaya klaim tersebut yakni, inflasi biaya kesehatan disertai dengan meningkatkan kesadaran nasabah akan perlindungan kesehatan.

Meski begitu, Edhi mengatakan pada tahun 2025 mendatang, Zurich Asuransi Indonesia tetap optimis bisa melanjutkan pertumbuhan perusahan positif lebih dari tahun sebelumnya. 

Baca Juga: Ada Peluang Pertumbuhan Ekonomi Lebih Tinggi, Asuransi Cakrawala Rilis Produk Baru

Selaras dengan hal ini, Perusahaan asuransi umum, PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia (ACPI) juga menyiapkan sejumlah strategi untuk menghadapi tantangan yang masih berlanjut pada tahun 2025. 

Wakil Presiden Direktur ACPI, Nicolaus Prawiro menyampaikan, strategi tersebut yakni, dari segi pendapatan perusahaan akan optimalkan saluran distribusi penjualan melalui perusahaan pembiayaan, (multifinance), Bank, agen dan broker

“Strategi lainnya yaitu, kami usahakan tidak ada penambahan jumlah karyawan baru di kantor kecuali replacement, dan kami kembangkan sistem digital hingga komputerisasi sehingga mengurangi kerjaan manual,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (11/12). 

Sementara itu, Nico mengungkapkan bahwa beban perusahaan hingga November 2024 turun sekitar 5%. Sayangnya, ia tak menyebutkan berapa besaran nominal dari beban perusahaan tersebut. 

Ia menjelaskan bahwa penurunan beban perusahaan tersebut didorong oleh upaya ACPI yang terus melakukan efisiensi dengan mengurangi biaya promosi dan mengurangi pekerjaan manual. 

“Kami masih optimis kondisi ekonomi tahun depan akan lebih baik, sehingga kami yakin kinerja ACPI  akan lanjut bertumbuh di tahun 2025,” tandasnya. 

Selanjutnya: Biaya Dana yang Tinggi akan Menekan Profitabilitas Perbankan hingga Akhir Tahun

Menarik Dibaca: 4 Tips Kesehatan untuk Para Ibu agar Tetap Bugar, Terapkan ya Moms

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih