JAKARTA. Beberapa perusahaan asuransi umum makin getol mengembangkan usahanya dengan membidik segmen ritel. Selain mendorong perolehan premi, segmen ritel tersebut dinilai dapat mendatangkan keuntungan yang tidak bisa diberikan oleh segmen korporasi. Yasril Y. Rasyid, Direktur Utama PT Tugu Pratama Indonesia (TPI), mengakui pihaknya memacu bisnis ritel sehingga penggunaan nett retensi secara penuh. Retensi adalah kemampuan pertanggungan perusahaan asuransi. Maklum, selama ini TPI kesulitan menaikkan retensi karena lebih banyak bermain di segmen korporasi. Kontribusi segmen korporasi mencapai 90% terhadap perolehan premi. Alhasil, jumlah risiko yang ditanggung sangat besar sejalan dengan beban pertanggungan yang jumbo dari produk asuransi korporasi.
Asuransi umum genjot bisnis ritel
JAKARTA. Beberapa perusahaan asuransi umum makin getol mengembangkan usahanya dengan membidik segmen ritel. Selain mendorong perolehan premi, segmen ritel tersebut dinilai dapat mendatangkan keuntungan yang tidak bisa diberikan oleh segmen korporasi. Yasril Y. Rasyid, Direktur Utama PT Tugu Pratama Indonesia (TPI), mengakui pihaknya memacu bisnis ritel sehingga penggunaan nett retensi secara penuh. Retensi adalah kemampuan pertanggungan perusahaan asuransi. Maklum, selama ini TPI kesulitan menaikkan retensi karena lebih banyak bermain di segmen korporasi. Kontribusi segmen korporasi mencapai 90% terhadap perolehan premi. Alhasil, jumlah risiko yang ditanggung sangat besar sejalan dengan beban pertanggungan yang jumbo dari produk asuransi korporasi.