KONTAN.CO.ID - Bisnis asuransi lesu di semester I 2017 lalu. Agar tak terus turun, pelaku asuransi umum menyiapkan strategi guna mendongkrak perolehan laba tahun ini. Presiden Direktur Asuransi Dayin Mitra Dewi Mandrawan bilang untuk menggenjot laba tahun ini, pihaknya akan mengembangkan sejumlah lini bisnis seperti asuransi properti,
marine cargo dan
personal line. Tidak cukup mengembangkan produk, jalur distribusi juga diperkuat. Khususnya yang berasal dari broker dan
bancassurance. Asuransi Dayin Mitra berencana menambah delapan rekanan bank dalam penjualan produknya.
"Saat ini yang telah melakukan perjanjian kerjasama lima sampai enam bank," kata Dewi kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Hingga semester I 2017, laba Dayin Mitra sebesar Rp 16,65 miliar atau naik 8,96% secara
year on year (yoy) dari Rp 15,28 miliar. Asuransi Cakrawala Proteksi punya cara lain agar target labanya tercapai. Wakil Direktur Utama Asuransi Cakrawala Proteksi Nicolaus Prawiro mengatakan, efisiensi akan dipilih agar laba tahun ini tercapai. Perusahaan ini menargetkan laba bisa meningkat 30% secara tahunan menjadi sekitar Rp 20 miliar pada akhir tahun dari Rp 15,83 miliar di tahun 2016. Tahun ini Cakrawala Proteksi membidik pendapatan premi Rp 1 triliun, naik 28,7% dari realisasi Desember 2016 yakni Rp 777 miliar. "Kami akan memacu premi sambil efisiensi biaya," ungkap Nicolaus.
Bunga deposito turun Secara industri, kinerja asuransi umum hingga Juli 2017 masih seret. Laba dan premi asuransi umum menurun (
lihat tabel). Laba asuransi umum turun 15,65% menjadi Rp 2,91 triliun per Juli 2017. Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Julian Noor menjelaskan penurunan laba terjadi karena lesunya ekonomi dalam negeri. Premi yang menyusut berimbas pada laba asuransi. "Sedangkan pengeluaran biaya naik akibatnya laba menyusut," kata Julian.
AAUI memperkirakan laba asuransi umum turun 5% di tahun 2017. Ini karena bunga deposito makin murah sehingga menyusutkan hasil investasi yang selama ini menjadi porsi terbesar investasi. Meski begitu, Julian tetap optimistis asuransi umum akan pulih pada akhir tahun ini dengan target pertumbuhan bisnis 10%. Pendorongnya adalah pembangunan infrastruktur yang masifterjadi pada semester dua. Direktur Utama Malacca Trust Wuwungan Insurance Vientje Harijanto memprediksi premi yang dihimpun sampai akhir tahunnya hanya sebesar Rp 196 miliar turun 2,97% dari Rp 202 miliar, akibat lesunya bisnis properti. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dessy Rosalina