Asuransi umum putar otak untuk tetap tumbuh



KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Kinerja sejumlah perusahaan asuransi umum masih tumbuh di tengah bisnis otomotif yang lesu. Pelaku asuransi umum memiliki cara khusus agar bisnis tak ikut tergerus.

PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia misalnya meraih pertumbuhan premi 15% hingga kuartal III 2017. Wakil Direktur Utama Cakrawala Proteksi Nicolaus Prawiro menyebut, premi hingga kuartal III-2017 mencapai Rp 740 miliar. Hingga akhir tahun ini, Cakrawala Proteksi menargetkan bisa meraih premi Rp 1 triliun.

Belakangan ini, Cakrawala Proteksi rajin ekspansi. "Pendapatan premi kami naik karena investasi di tahun sebelumnya sudah terasa hasilnya di tahun ini," kata Nicolaus .


Presiden Direktur Cakrawala Proteksi Sujaya Dinata Pangestu menambahkan, pihaknya menargetkan menambah lima kantor cabang. Secara total tahun ini, Asuransi Cakrawala memiliki 30 kantor cabang. "Kami sudah tambah lima sampai tujuh kantor cabang tahun ini untuk menyasar nasabah ritel," ujar dia.

Kontributor terbesar premi berasal dari korporasi dengan porsi 60% dan sisanya ritel. Sedangkan produk asuransi kendaraan bermotor menyumbang 40% dari total premi, disusul properti, marine cargoenginering. "Kami yakin premi bisa mencapai target, apalagi biasanya kenaikan premi terdongkrak di Desember," ujar Sujaya.

Lain halnya dengan PT Asuransi Central Asia (ACA). Branch Operational Director ACA Debie Wijaya mengatakan, hingga September 2017 perusahaannya membukukan premi Rp 1,8 triliun. Angka ini turun tipis 5% dibandingkan periode sama 2016.

Menurut Debie, tahun ini cukup berat meraih pertumbuhan premi signifikan. "Sama seperti tahun lalu juga sudah bagus yaitu Rp 3 triliun," ungkap Debie.

Asal tahu saja, hingga akhir tahun ini ACA menargetkan premi sebesar Rp 3,3 triliun. Nominal ini diperkirakan naik 10% dibandingkan perolehan premi tahun 2016.

Kontribusi bisnis ACA saat ini dari produk asuransi properti dan kendaraan bermotor dengan porsi 80%. Lalu sisanya 20% dari lini bisnis asuransi perjalanan, marine cargo dan produk lain.

Meski begitu, Debie optimistis ekonomi dalam negeri akan membaik dan mendongkrak perolehan premi ACA. Apalagi penetrasi asuransi dalam negeri masih terbuka.

Saat ini, jalur distribusi ACA 40% dari perusahaan penjaminan keuangan atau leasing, keagenan 10%-20% dan sisanya bancassurance, ritel dan korporasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dessy Rosalina