KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) tengah menyiapkan aturan untuk memangkas uang muka alias
down payment (DP) 0% untuk kendaraan berwawasan lingkungan pada Oktober 2020 mendatang. Pemain asuransi kerugian pun berminat dan siap menggarap asuransi di segmen baru ini. PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo tertarik mengarap peluang bisnis di kendaraan ramah lingkungan ini. Direktur Pengembangan Bisnis Asuransi Jasindo Diwe Novara mengatakan, pengguna kendaraan pribadi ramah lingkungan memiliki
high end segmented. “Hal ini berpengaruh pada rendahnya
exposure risiko. Namun perlu dianalisa lebih lanjut lagi terkait tersedianya
part-part penting dalam mesin yang menunjang kendaraan ramah lingkungan tersebut,
just in case bila kendaraan tersebut mengalami
accident,” ujar Diwe kepada Kontan.co.id pada Jumat (28/8).
Baca Juga: DP 0% untuk KKB mobil listrik belum akan berdampak signifikan bagi bank Ia menilai, segmen baru ini bakal menambah pendapatan premi untuk lini bisnis asuransi kendaraan bermotor. Namun, kata Diwe, untuk saat ini belum akan signifikan karena penjualan kendaraan bermotor ramah lingkungan ini juga belum seluas dan setinggi penjualan kendaraan berbahan bakar konvensional. Begitupun dengan PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI) akan ikut berpartisipasi aktif dalam area ini. Direktur Asuransi Bintang HSM Widodo menyebut, untuk segmen ini sangat diperlukan pengetahuan manajemen resiko yang sangat berbeda sekali khususnya pada area sistem kendali dan penggerak kendaraan Listrik. Ia melihat baterai Lithium (Li) yang notabene reaktivitasnya hanya dikalahkan oleh hidrogen, akan langsung terbakar jika terpapar ke udara. Maupun bila mengalami
overcharge ataupun
over discharge atau rusak fisik karena kecelakaan. Kata Widodo, risiko lain yang perlu dipertimbangkan adalah risiko banjir. Lantaran kendaraan ini memiliki sistem kendali komputer dan juga tingginya tegangan baterai yang dipergunakan. “Total
cost of ownership lebih besar, ini akan terkait kepada premi tapi
operational cost akan lebih rendah. Tentu akan membantu sekali. Pertanggungan mungkin sama, tapi isi pertanggungan, apa yang di jamin atau tidak, akan sangat berbeda dengan kendaraan konvensional,” jelas Widodo. Widodo menyatakan, produk asuransi untuk kendaraan berwawasan lingkungan ini akan siap diluncurkan saat BI resmi memotong uang muka pembiayaan segmen tersebut. Lantaran kreditnya akan jalan ketika asuransinya siap melindungi dari kerugian. Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody AS Dalimunthe menambahkan, sepanjang kendaraan yang digerakkan oleh mesin dan beroperasional di jalanan, maka akan memiliki risiko. Apabila kategori kendaraan ini sesuai dengan coverage polis standar asuransi kendaraan bermotor Indonesia (PSAKBI), maka akan masuk dalam target market perusahaan asuransi.
“Tentunya faktor-faktor
underwriting yang akan menjadi perhatian bagi para
underwriter adalah yang terkait dengan
physical dan
moral hazard kendaraan tersebut. Sejauh ini,
coverage untuk kendaraan bermotor masih banyak menggunakan PSAKBI dengan risiko yang dijamin serta yang dikecualikan dalam
wording polis tersebut,” tutur Dody kepada Kontan.co.id. Ia pun yakin, segmen baru ini bisa mendorong pendapatan premi bagi perusahaan asuransi. Asal tahu saja, pendapatan premi lini bisnis kendaraan bermotor asuransi umum tumbuh 4,9% yoy dari Rp 4,74 triliun menjadi Rp 4,97 triliun hingga Maret 2020.
Baca Juga: Kabar gembira! Kredit kendaraan bermotor ramah lingkungan bakal bebas uang muka Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat