JAKARTA. Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi ternyata tidak mempengaruhi tarif kereta api khususnya di daerah Jabodetabek. Pemerintah melalui PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) akan menurunkan tarif Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line daerah Jabodetabek pada 1 Juli 2013 nanti. Kepala Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) I, Sukendar Mulya, mengatakan, tarif Commuter Line Jabodetabek akan mengalami penurunan khususnya untuk non ekonomi. "Penurunan tarif bertujuan untuk memberi keuntungan kepada masyarakat," ujarnya kepada Kontan (18/7). Menurut Sukendar, penurunan tarif Commuter Line didukung oleh telah diterimanya pengajuan Public Service Obligation (PSO) dalam APBN-P 2013. Total dana PSO yang diterima PT KAI adalah sekitar Rp704 miliar untuk subsidi penumpang kereta ekonomi jarak jauh, jarak sedang dan KRL Jabodetabek.
Asyik, tarif kereta api Jabodetabek turun
JAKARTA. Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi ternyata tidak mempengaruhi tarif kereta api khususnya di daerah Jabodetabek. Pemerintah melalui PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) akan menurunkan tarif Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line daerah Jabodetabek pada 1 Juli 2013 nanti. Kepala Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) I, Sukendar Mulya, mengatakan, tarif Commuter Line Jabodetabek akan mengalami penurunan khususnya untuk non ekonomi. "Penurunan tarif bertujuan untuk memberi keuntungan kepada masyarakat," ujarnya kepada Kontan (18/7). Menurut Sukendar, penurunan tarif Commuter Line didukung oleh telah diterimanya pengajuan Public Service Obligation (PSO) dalam APBN-P 2013. Total dana PSO yang diterima PT KAI adalah sekitar Rp704 miliar untuk subsidi penumpang kereta ekonomi jarak jauh, jarak sedang dan KRL Jabodetabek.