AT & T lobi Trump urusan merger dengan Time Warner



NEW YORK. AT & T Inc melobi Presiden Donald Trump berkaitan dengan rencana mergernya dengan Time Warner Inc. AT & T tetap melanjutkan rencana merger dengan menjamin dapat bekerjasama dengan pemerintahan Trump.

Reuters melaporkan, petinggi AT & T, Kamis (12/1), menemui Trump di Trump Tower. Pertemuan membicarakan kelanjutan rencana merger.

Juru bicara Trump membenarkan pertemuan dengan Chief Executive AT & T Randall Stephenson dan Wakil Presiden Senior Eksekutif AT & T Robert Quinn. "Pertemuan biasa antara presiden para CEO. Membicarakan tentang menciptakan lapangan pekerjaan dan ekonomi," ucap juru bicara Trump. Namun ia tidak menjawab pertanyaan terkait rencana merger .


Seperti diketahui, Trump berencana mengkaji ulang kebijakan ekonomi pemerintah sebelumnya. Termasuk dalam menangani megamerger perusahaan. Kebijakan tersebut mengancam rencana AT&T membeli Time Warner.

Pada Oktober 2016, ia secara terang-terangan mengatakan akan memblokir rencana AT & T mengakuisisi pemilik HBO, CNN dan Studio Warner Bross senilai US$ 85 miliar. Trump menilai, penguasaan media satu perusahaan akan membahayakan.

Dalam pernyataan resminya, AT & T menjelaskan, pertemuan dengan Presiden Trump untuk membahas investasi dan penciptaan lapangan kerja. "Pertemuan mendiskusikan tentang bagaimana mendorong perusahaan Amerika lebih kompetitif secara global," terang AT & T.

AT & T juga yakin rencana merger akan berjalan mulus. Eksekutif AT & T, seperti dikutip The Wall Street Journal, yakin, merger kedua perusahaan akan disetujui Departemen Kehakiman AS atau Komisi Perdagangan Federal.

CEO Time Warner Jeff Bewkes yakin, rencana merger dapat terjadi karena berdasarkan preseden hukum dan hukum antitrust, tidak terjadi persaingan usaha antara AT & T dan Time Warner. Pemegang saham Time Warner akan bertemu pada 15 Februari untuk memutuskan apakah melanjutkan merger.

Di sisi lain, Trump disebut tetap pada pendiriannya untuk menjegal rencana merger kedua perusahaan. Seorang pejabat transisi Trump kepada

Reuters awal bulan ini mengatakan, Trump masih menentang kesepakatan merger AT & T dan Time Warner.

Editor: Rizki Caturini