KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam kurun waktu 2015-2019, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun tujuh bendungan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang memiliki curah hujan rendah. Secara keseluruhan pembangunan tujuh bendungan akan menampung 188 juta m3 volume air yang dapat dimanfaatkan untuk irigasi, sumber air baku, pembangkit listrik dan pariwisata. Dirjen Sumber Daya Air Imam Santoso bilang, bendungan yang dibangun merupakan bagian dari 49 bendungan baru yang diprogramkan pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla. “Biaya pembangunan tujuh bendungan tersebut Rp 5,9 triliun. Sangat penting bagi masyarakat NTT yang kerap mengalami kekurangan air,” kata Imam Santoso, pada keterangan tertulisnya Selasa (9/1).
Atasi air kurang, PUPR bangun 7 bendungan di NTT
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam kurun waktu 2015-2019, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun tujuh bendungan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang memiliki curah hujan rendah. Secara keseluruhan pembangunan tujuh bendungan akan menampung 188 juta m3 volume air yang dapat dimanfaatkan untuk irigasi, sumber air baku, pembangkit listrik dan pariwisata. Dirjen Sumber Daya Air Imam Santoso bilang, bendungan yang dibangun merupakan bagian dari 49 bendungan baru yang diprogramkan pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla. “Biaya pembangunan tujuh bendungan tersebut Rp 5,9 triliun. Sangat penting bagi masyarakat NTT yang kerap mengalami kekurangan air,” kata Imam Santoso, pada keterangan tertulisnya Selasa (9/1).