JAKARTA. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan tengah menggelar irigasi massal guna mengatasi kekeringan yang mengancam sejumlah lahan di Indonesia. Andi mengatakan program ini dapat mengairi sawah seluas 90 ribu hektare (ha). "Jika 90 ribu hektare ini diairi, produksi bisa meningkat hingga dua sampai tiga kali. Itu artinya produksi kita dapat meningkat tajam," ungkap Mentan Amran. Dan selanjutnya, dalam dua bulan ke depan, Kementan akan fokus mengadakan irigasi massal untuk mengatasi kekeringan di 200 ribu ha di Indonesia. Dari data Kementan, pemetaan daerah kekeringan terbagi atas Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Di Jawa Barat, Amran sudah mengunjungi dan memberikan dua pompa besar di Cirebon dan Indramayu yang memiliki lahan kekeringan seluas 11 ribu ha. Jawa Tengah terdapat tiga daerah kekeringan yang disambangi Mentan Amran, yakni Demak, Pati, dan Bobokan. Dimana ketiga daerah ini diberikan 300 unit pompa sebagai tambahan dari jumlah pompa terdahulu yang berjumlah 27 unit. Untuk Jawa Timur, daerah kekeringan terletak di Bojonegoro dan sudah diberi 300 pompa. Selanjutnya, Mentan Amran mengatakan akan menambah pasokan pompa hingga 10.000 pompa. Terakhir, untuk wilayah NTT, Mentan Amran memberikan solusi permanen untuk daerah kekeringan Timur Tengah Selatan (TTS) dengan pembuatan 1.000 sumur dangkal. Dimana menurut Amran, sumur ini dapat menggerakkan delapan desa yang memiliki populasi 2.000 KK. Mentan menilai program irigasinya dapat meningkatkan produksi pangan khususnya dalam mengejar target swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Selain itu, efek jangka panjang bila program irigasi ini sudah berjalan dengan efektif ialah dapat menghidupkan 1,2 juta penduduk Indonesia. Oleh karena itu, Amran mengharapkan dukungan dari banyak pihak dan Kementan akan memberikan edukasi lebih kepada masyarakat untuk mendukung program ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Atasi kekeringan, Kemtan gelar irigasi massal
JAKARTA. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan tengah menggelar irigasi massal guna mengatasi kekeringan yang mengancam sejumlah lahan di Indonesia. Andi mengatakan program ini dapat mengairi sawah seluas 90 ribu hektare (ha). "Jika 90 ribu hektare ini diairi, produksi bisa meningkat hingga dua sampai tiga kali. Itu artinya produksi kita dapat meningkat tajam," ungkap Mentan Amran. Dan selanjutnya, dalam dua bulan ke depan, Kementan akan fokus mengadakan irigasi massal untuk mengatasi kekeringan di 200 ribu ha di Indonesia. Dari data Kementan, pemetaan daerah kekeringan terbagi atas Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Di Jawa Barat, Amran sudah mengunjungi dan memberikan dua pompa besar di Cirebon dan Indramayu yang memiliki lahan kekeringan seluas 11 ribu ha. Jawa Tengah terdapat tiga daerah kekeringan yang disambangi Mentan Amran, yakni Demak, Pati, dan Bobokan. Dimana ketiga daerah ini diberikan 300 unit pompa sebagai tambahan dari jumlah pompa terdahulu yang berjumlah 27 unit. Untuk Jawa Timur, daerah kekeringan terletak di Bojonegoro dan sudah diberi 300 pompa. Selanjutnya, Mentan Amran mengatakan akan menambah pasokan pompa hingga 10.000 pompa. Terakhir, untuk wilayah NTT, Mentan Amran memberikan solusi permanen untuk daerah kekeringan Timur Tengah Selatan (TTS) dengan pembuatan 1.000 sumur dangkal. Dimana menurut Amran, sumur ini dapat menggerakkan delapan desa yang memiliki populasi 2.000 KK. Mentan menilai program irigasinya dapat meningkatkan produksi pangan khususnya dalam mengejar target swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Selain itu, efek jangka panjang bila program irigasi ini sudah berjalan dengan efektif ialah dapat menghidupkan 1,2 juta penduduk Indonesia. Oleh karena itu, Amran mengharapkan dukungan dari banyak pihak dan Kementan akan memberikan edukasi lebih kepada masyarakat untuk mendukung program ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News