KONTAN.CO.ID - BOGOR. Melalui instruksi dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) Republik Indonesia (RI) Jonni Mahroza menyampaikan, Unhan RI kini tengah fokus dalam program pengabdian masyarakat terkait masalah ketahanan air di Indonesia sepanjang tahun 2023. Untuk mendorong program ketahanan air tersebut, Unhan RI menggandeng perusahaan seperti Osmosun dan Ellipse Projects dari Prancis, serta Blue Water dari Swedia, yang dikukuhkan melalui penandatanganan
Memorandum of Understanding (MoU) di Unhan RI, Jumat (22/9).
Baca Juga: Dubes Prancis untuk Indonesia Dukung Indonesia Masuk OECD Jonni mengatakan, kerja sama Unhan RI dengan perusahaan air asal luar negeri tersebut terjalin karena teknologi air yang mereka ciptakan sangatlah maju dan efektif untuk menangkal potensi krisis air di Indonesia di masa mendatang. “Mereka (perusahaan asal Prancis dan Swedia) akan bantu dengan teknologi melalui training pendidikan dan mungkin hardware-nya ke kita, tapi saya belum tahu informasi berapa nilainya,” tutur Jonni. Duta Besar (Dubes) Prancis untuk Indonesia Fabien Panone mengungkap, kemitraan antara pemerintah Prancis dan Indonesia dapat berkontribusi untuk meningkatkan ketahanan air, sekaligus juga bisa berkembang pesat di sejumlah sektor. “Perusahaan-perusahaan Prancis perlu berinovasi untuk menemukan solusi yang berkelanjutan dan ekonomis guna meningkatkan akses terhadap air yang aman dan dapat diminum,”
Baca Juga: Menjaga Ketahanan dan Keamanan Siber, Indonesia Harus Memiliki Strategi Khusus Osmosun misalnya, Febien menyebut, mereka telah mengembangkan solusi desalinasi air melalui energi surya dan osmosis yang baik. Juga, Ellipse Projects hadir dengan memberikan dukungan di bidang data dan digitalisasi. Head of business development Osmosun Maxime Therrillion menuturkan, keterlibatan Osmosun dalam ketahanan air di Indonesia dapat berpotensi menjangkau lebih dari 50.000 jiwa melalui penerapan energi solar sebagai sumber daya utama untuk proses desalinasi air. Maxime meyakini, dengan mulai menentukan titik lokasi yang dapat menyediakan air bersih dari air laut atau air payau menggunakan energi solar, proyeksi tersebut dapat dicapai pada tahun 2024 “Kami akan sangat senang dan gembira untuk bergerak maju dan meningkatkan dampak proyek tersebut seperti yang telah kami lakukan dan lihat pada beberapa komunitas,” ucap Maxime. Sementara itu, perusahaan asal Swedia Blue Water menawarkan solusi air darurat yang dirancang khusus untuk situasi darurat seperti gempa bumi, banjir, kebakaran, atau konflik yang mengancam nyawa.
Baca Juga: Apakah Air di Dunia Bisa Habis? Ini Jawabannya Jonni mengulas, Unhan RI telah melaksanakan kegiatan eksplorasi dan pipanisasi di hampir 100 titik di Indonesia, mulai dari Lombok, Sumbawa, Pulau Moa, Gunung Kidul, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bogor, dan Jawa Barat. Dia menegaskan, artinya program pengabdian yang sebelumnya dilakukan Unhan RI sudah dimanfaatkan oleh sekitar 9.700 kepala keluarga atau sekitar 50.000 jiwa. Ke depannya, Jonni berharap kerja sama yang terjalin antara Unhan RI dan perusahaan-perusahaan tersebut menjadi salah satu cara untuk mencapai ketahanan sumber daya air di Indonesia melalui penggunaan teknologi paling mutakhir. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto