BEIJING. China bersedia menyuntikkan dana kepada Rusia untuk mengatasi krisis mata uang. Salah satu sumber Bloomberg yang mengetahu rencana tersebut mengatakan, setiap paket penyelamatan Rusia akan memberikan kesempatan bagi China untuk mempertahankan dominasi ekonominya. Seperti diketahui, Perdana Menteri China, Li Keqiang dalam pertemuan di Kazakhstan pada 15 Desember lalu mengatakan China siap memberikan bantuan keuangan untuk mengembangkan kerjasama dalam rangka mengatasi perlambatan ekonomi. "China siap untuk mengambil langkah-langkah tersebut secara bilateral dan dengan anggota lain dari kelompok Shanghai Cooperation Organization (SCO)," ujar Li. Walaupun pernyataan tersebut untuk perwakilan lima negara yang hadir dalam pertemuan organisasi kerjasama Shanghai, sumber Bloomberg menegaskan, hal itu ditujukan langsung kepada Rusia. Kelompok pertemuan tersebut mencakup Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan dan Uzbekistan bersama dengan Rusia dan China. "Jika Kremlin memutuskan untuk mencari bantuan dari Beijing, itu sangat tidak mungkin bagi pemerintahan China untuk menolaknya," ujar Cheng Jiyun, peneliti senior di The Institute of Russian, Eastern European, Central Asian Studies at the Chinese Academy of Social Sciences, Beijing seperti dikutip Bloomberg.
Atasi krisis, China akan bantu Rusia
BEIJING. China bersedia menyuntikkan dana kepada Rusia untuk mengatasi krisis mata uang. Salah satu sumber Bloomberg yang mengetahu rencana tersebut mengatakan, setiap paket penyelamatan Rusia akan memberikan kesempatan bagi China untuk mempertahankan dominasi ekonominya. Seperti diketahui, Perdana Menteri China, Li Keqiang dalam pertemuan di Kazakhstan pada 15 Desember lalu mengatakan China siap memberikan bantuan keuangan untuk mengembangkan kerjasama dalam rangka mengatasi perlambatan ekonomi. "China siap untuk mengambil langkah-langkah tersebut secara bilateral dan dengan anggota lain dari kelompok Shanghai Cooperation Organization (SCO)," ujar Li. Walaupun pernyataan tersebut untuk perwakilan lima negara yang hadir dalam pertemuan organisasi kerjasama Shanghai, sumber Bloomberg menegaskan, hal itu ditujukan langsung kepada Rusia. Kelompok pertemuan tersebut mencakup Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan dan Uzbekistan bersama dengan Rusia dan China. "Jika Kremlin memutuskan untuk mencari bantuan dari Beijing, itu sangat tidak mungkin bagi pemerintahan China untuk menolaknya," ujar Cheng Jiyun, peneliti senior di The Institute of Russian, Eastern European, Central Asian Studies at the Chinese Academy of Social Sciences, Beijing seperti dikutip Bloomberg.