JAKARTA. Kunjungan Wakil Menteri Pertanian Amerika Serikat (AS) Michael Scuse hari ini (5/4), membawa misi untuk membahas kelanjutan rencana kerjasama di bidang pertanian dengan Indonesia. Wakil Menteri Pertanian, Bayu Krisnamurti mengatakan, pertemuan ini menindaklanjuti kesepakatan yang telah disetujui oleh Presiden Barack Obama dengan Presiden SBY mengenai ketahanan pangan global . Kali ini, pemerintah AS memberikan bantuan berupa bibit dan benih serta pengembangan teknologi untuk pertanian di Indonesia. "Pada Oktober 2011, Indonesia sudah mengirim para pakar peneliti dari universitas negeri untuk melakukan penelitian ke AS. Nanti sebaliknya juga begitu," jelas Bayu Krisnamurti.Selain itu, di Indonesia masih memiliki lahan non produktif yang masih dapat digunakan untuk lahan pertanian tanpa mengorbankan hutan yang ada. Dalam kerjasama ini, diharapkan pemerintah Indonesia nantinya akan membantu para petani kecil (plasma) yang selama ini kurang mendapatkan perhatian."Kerjasama ini untuk transfer teknologi AS bagi sektor pertanian di Indonesia dengan tujuan mengatasi krisis pangan baik yang terjadi di Indonesia maupun global," jelas Franky Widjaja Wakil Ketua Komite Makanan dan Pertanian Kamar Dagang Indonesia (Kadin).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Atasi krisis pangan, AS transfer teknologi pertanian ke Indonesia
JAKARTA. Kunjungan Wakil Menteri Pertanian Amerika Serikat (AS) Michael Scuse hari ini (5/4), membawa misi untuk membahas kelanjutan rencana kerjasama di bidang pertanian dengan Indonesia. Wakil Menteri Pertanian, Bayu Krisnamurti mengatakan, pertemuan ini menindaklanjuti kesepakatan yang telah disetujui oleh Presiden Barack Obama dengan Presiden SBY mengenai ketahanan pangan global . Kali ini, pemerintah AS memberikan bantuan berupa bibit dan benih serta pengembangan teknologi untuk pertanian di Indonesia. "Pada Oktober 2011, Indonesia sudah mengirim para pakar peneliti dari universitas negeri untuk melakukan penelitian ke AS. Nanti sebaliknya juga begitu," jelas Bayu Krisnamurti.Selain itu, di Indonesia masih memiliki lahan non produktif yang masih dapat digunakan untuk lahan pertanian tanpa mengorbankan hutan yang ada. Dalam kerjasama ini, diharapkan pemerintah Indonesia nantinya akan membantu para petani kecil (plasma) yang selama ini kurang mendapatkan perhatian."Kerjasama ini untuk transfer teknologi AS bagi sektor pertanian di Indonesia dengan tujuan mengatasi krisis pangan baik yang terjadi di Indonesia maupun global," jelas Franky Widjaja Wakil Ketua Komite Makanan dan Pertanian Kamar Dagang Indonesia (Kadin).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News