JAKARTA. Pemerintah Indonesia menerima bantuan Rp 6 triliun untuk memberantas penyebaran penyakit menular. Dana sebesar itu, dihibahkan oleh Global Fund, organisasi internasional non pemerintah yang bergerak dalam bidang pemberantasan penyakit menular, selama kurun waktu 2003- 2014 ini. Tjandra Yoga Aditama, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, mengatakan bahwa dana bantuan sebesar Rp 6 triliun tersebut telah digunakan oleh pemerintah untuk memberantas penyebaran TBC, malaria dan AIDS. Selain itu, dana tersebut juga digunakan oleh pemerintah untuk memperkuat sistem kesehatan masyarakat di Indonesia. Tjandra mengatakan, dana hibah tersebut telah memberikan manfaat besar bagi pemberantasan penyakit menular di Indonesia. Manfaat ini, bisa dilihat dari penurunan angka kesakitan malaria per 1.000 penduduk dalam satu tahun atau yang dalam istilah kedokterannya dikenal dengan istilah annual parasite incidence (API). "Dulu tahun 1994 API nya itu 1 koma sekian, tapi sekarang sudah 1,38," kata Tjandra di Jakarta Jumat (28/2).
Atasi penyakit menular, pemerintah terima Rp 6 T
JAKARTA. Pemerintah Indonesia menerima bantuan Rp 6 triliun untuk memberantas penyebaran penyakit menular. Dana sebesar itu, dihibahkan oleh Global Fund, organisasi internasional non pemerintah yang bergerak dalam bidang pemberantasan penyakit menular, selama kurun waktu 2003- 2014 ini. Tjandra Yoga Aditama, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, mengatakan bahwa dana bantuan sebesar Rp 6 triliun tersebut telah digunakan oleh pemerintah untuk memberantas penyebaran TBC, malaria dan AIDS. Selain itu, dana tersebut juga digunakan oleh pemerintah untuk memperkuat sistem kesehatan masyarakat di Indonesia. Tjandra mengatakan, dana hibah tersebut telah memberikan manfaat besar bagi pemberantasan penyakit menular di Indonesia. Manfaat ini, bisa dilihat dari penurunan angka kesakitan malaria per 1.000 penduduk dalam satu tahun atau yang dalam istilah kedokterannya dikenal dengan istilah annual parasite incidence (API). "Dulu tahun 1994 API nya itu 1 koma sekian, tapi sekarang sudah 1,38," kata Tjandra di Jakarta Jumat (28/2).
