Atasi PHK, industri tekstil didorong untuk ekspor



JAKARTA. Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin mengakui bahwa di tengah perlambatan ekonomi, pemutusan hubungan kerja (PHK) merupakan pilihan yang kadang memang harus diambil.

Untuk mengatasi hal tersebut, Menperin mengaku telah menyiapkan sejumlah solusi. "Kami bangun buffer stock, semacam gudang penyimpanan bahan baku, agar mempermudah mereka memperoleh pasokan bahan baku dan meningkatkan efisiensi," ujar Saleh pada Selasa (26/5). Selain itu pihaknya juga akan mendorong perusahaan-perusahaan yang terpaksa merumahkan Mem-PHK karyawannya, agar beralih ke pasar ekspor.

"Mereka yang merumahkan ini adalah perusahaan yang orientasi pasar dalam negeri, saat ekonomi melambat mereka kena dampak. Nah kami akan komunikasi dengan kementerian lain agar mempermudah mereka memperoleh akses pasar ekspor," ujar Saleh. Pada kesempatan yang sama, Harjanto, Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka Kementerian Perindustrian mengatakan bahwa kondisi ini hanya situasional dan sementara saja. "Ini hanya sementara karena kuartal I ekonomi melambat dan permintaan pasar dalam negeri menurun, sehingga terpaksa ada yang harus dirumahkan," ujar Harjanto. Harjanto optimistis, industri alas kaki dan tekstil akan bangkit di kuartal II hingga akhir tahun. "Kuartal kedua ini-kan belanja pemerintah mulai cair. Lalu juga ada siklus Lebaran, di mana pekerja memperoleh tunjangan hari raya. Tentu ini jadi stimulus tersendiri bagi industri alas kaki dan tekstil," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan