JAKARTA. PT Atlas Resources Tbk (ARII) bermaksud memproduksi batubara sebanyak 2,6 juta ton, sepanjang tahun ini. Target itu naik dua kali lipat dibandingkan realisasi produksi di tahun lalu, yaitu 1,3 juta ton. Hingga akhir kuartal I-2012, produksi batubara ARII mencapai 353.693 ton. Pencapaian itu naik 68% dari periode yang sama di tahun lalu. "Maka itu, hingga akhir tahun ini kami menargetkan produksi bisa naik dua kali lipat," kata Dono Boestami, Direktur Keuangan ARII, Jumat (15/6). Sumbangan produksi terbesar kemungkinan berasal dari tambang Hub Muba yang terletak di Sumatra Selatan. Hub Berau, Kubar, Oku dan Papua juga diharapkan turut menyumbang produksi.
Sejak berproduksi pada Desember lalu, target kapasitas produksi Hub Muba diperkirakan sebesar 2,75 juta ton per tahun. Nilai cadangan batubara tambang itu mencapai 95 juta ton. Sedang sumber dayanya mencapai 314 juta ton. "Sumber produksi Hub Muba terbesar," ujar dia. ARII saat ini memiliki 17 konsesi tambang batubara. Total cadangan batubara di 17 wilayah itu mencapai 104 juta ton dengan nilai sumber daya sebesar 377,9 juta ton. Aulia Setiadi, Direktur Komersial ARII, menambahkan, peningkatan produksi batubara akan berimbas terhadap penjualan di tahun ini. Namun, dia enggan menyebut proyeksi penjualan ARII tahun ini. "Harga batubara susah diprediksi, perlu dilihat dulu trennya," elak dia. Kisaran harga jual batubara ARII saat ini berkisar US$ 75,9 per ton. "Kemungkinan hingga akhir tahun kurang lebih sama dengan itu," kata Aulia. Posisi harga batubara saat ini tidak jauh berbeda dengan rata-rata harga jual batubara ARII selama tahun lalu, yaitu US$ 75,87 per ton. Tahun lalu, ARII mencatat kenaikan rata-rata harga jual batubara hingga 75% dari US$ 43,49 per ton, di tahun 2010.