Atlas Resources (ARII) Ingin Naikkan Produksi Batubara di Tahun 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Atlas Resources Tbk (ARII) ingin menaikkan volume produksi tahun depan. Presiden Direktur ARII, Andre Abdi mengatakan, ARII berencana memproduksi kurang lebih 5 juta ton batubara di tahun 2022.

“Kalau dibanding (rencana produksi) RKAB (2021), angka ini naik sekitar 2 kali lipat,” ujar Andre dalam acara public expose yang digelar di Jakarta, Rabu (29/12).

Andre mengatakan, dirinya optimistis harga batubara di tahun 2022 mendatang bisa tetap stabil. Optimisme ini berdasar pada informasi tren pasar yang ia dapat dari pembeli-pembeli ARII di dalam dan luar negeri.


Sebelumnya, ARII yang menjual batubara dengan spesifikasi 4200 GAR sudah merasakan berkah kenaikan harga batubara. Harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) di sepanjang Januari-September 2021 meningkat lebih dari 50% bila dibandingkan ASP ARII pada Januari-September 2020 lalu.

Baca Juga: Buana Lintas Lautan (BULL) khawatir haircut berdampak pada penerbitan global bond

Dengan kenaikan ASP tersebut, serta dengan kenaikan total penjualan batubara ARII dari semula 944.902 ton di Januari-September 2020 menjadi 1.352.963 ton di Januari-September 2021, ARII berhasil membukukan pendapatan usaha US$ 68,89 juta di sembilan bulan pertama tahun ini. Jumlah tersebut naik 135,89% dibanding realisasi pendapatan di periode sama tahun 2020 yang sebesar US$ 29,20 juta.

Dari hasil pendapatan usaha itu, ARII berhasil mengantongi laba periode berjalan yang teratribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih US$ 1,17 juta di Januari-September 2021. Ssebagai pembanding, sebelumnya ARII membukukan rugi bersih US$ 10,24 juta pada Januari-September 2020.

“Boleh dibilang September 2021 ini merupakan kuartal pertama Atlas mencetak keuntungan setelah  bertahun-tahun rugi terus dari semenjak tahun 2013,” tutur Andre.

Seturut rencana untuk mengejar kenaikan produksi di tahun 2020, ARII sudah menyiapkan sejumlah agenda bisnis. Salah satu di antaranya ialah melakukan perluasan pelabuhan di Sungai Lalang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan yang dibarengi dengan penambahan Barge Loading Conveyor (BLC).

Editor: Handoyo .