JAKARTA. PT Atlas Resources Tbk (ARII) menargetkan produksi 3 juta ton batubara tahun depan. Target tersebut lebih dari tiga kali lipat dibandingkan proyeksi realisasi produksi tahun ini yakni 800.000 ton batubara.

Atlas Resources percaya diri mematok target lantaran sudah menggenggam kontrak penjualan batubara dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebanyak 3,2 juta ton sejak tahun lalu. Kontrak tersebut belum terpenuhi semua di tahun ini, karena  produksi Atlas Resources mini.

Selain itu, Atlas Resources akan memasarkan batubara mereka yang memiliki spesifikasi gross air received (GAR) 4.200 kkal ke pasar baru. "Khususnya di wilayah Asia Timur, termasuk juga pasar seperti Vietnam, juga Malaysia yang mulai pakai kalori 4.200 kkal, jadi kami mulai ke arah sana," ujar Andre Abdi, Presiden Direktur PT Atlas Resources Tbk kepada KONTAN, Jumat (9/12).

Untuk mendukung peningkatan produksi, tahun depan Atlas Resources mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 10 juta. Perusahaan itu memiliki dua sumber produksi batubara, yaitu tambang Mutara di Sumatra Selatan dan tambang Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur.

Sejatinya, Atlas Resources mulai melihat peluang mengerek produksi sejak kuartal IV tahun ini. Namun, perusahaan ini tak mau gegabah, meski tren harga batubara tengah mendaki. "Sebenarnya persiapan sudah tiga hingga empat bulan sebelumnya, tinggal gongnya saja di Januari dan selanjutnya untuk meningkatkan produksi yang akan sangat signifikan bila dibandingkan tahun ini," terang Ika Riawan, Direktur Operasional PT Atlas Resources Tbk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia