Atraksi refinancing ala Bakrie



JAKARTA. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) bersusah payah memperoleh pinjaman guna melunasi utang ND Owen Holdings Limited. Manajemen ENRG beralasan, refinancing itu semata-mata hanya untuk mengempiskan beban keuangan perseroan.ENRG kembali mendapatkan pinjaman dari sejumlah kreditur senilai US$ 203 juta. Bunganya libor+6%.Imam P Agustino, Direktur Utama ENRG bilang, perseroan akan menghemat US$ 26 juta akibat pembayaran utang ini. Pasalnya, pinjaman yang ingin dilunasi memiliki bunga 20% per tahun.Tapi, apakah aksi korporasi ini semata-mata ditujukan karena ingin mengempiskan beban keuangan? Jika dilihat laporan keuangan ENRG per akhir September 2013, beban keuangan anak usaha Grup Bakrie ini hanya US$ 73,09 juta. Manajemen ENRG mengaku tidak mengetahui, siapa pemilik ND Owen.Sekedar mengingatkan, beberapa waktu lalu, manajemen ENRG berencana melakukan rights issue, tetapi batal. Niatnya, mayoritas dana hasil rights issue akan digunakan untuk membeli 49% saham EMP International Ltd (EIBL) yang dimiliki Owen Holding Limited (Owen).Dengan demikian, ENRG akan menguasai EIBL. EIBL memiliki penyertaan 36,72% saham di ONWJ PSC. Asal tahu saja, pemilik saham Owen Holding terdiri dari ND Owen dan Densel Venture Ltd.ND Owen mengempit 30,61% saham Owen Holding, 69,39% dikuasai Densel. Terakhir, media asal London, City A.M menyebutkan PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) merupakan pengendali Densel. Namun, tidak disebutkan siapa yang ada dibalik ND Owen."Mereka hanya perusahaan finansial, saya tidak tahu mereka milik siapa," kata Didit Hidayat Agripinanto Ratam, Direktur Keuangan ENRG, Rabu (11/12).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie