ATSI optimis industri telekomunikasi masih punya ruang untuk tumbuh



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah melalui tantangan berat di sepanjang tahun 2018, Asosiasi Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) optimis ke depan masih ada ruang industri untuk tumbuh. Tahun lalu, pendapatan industri telekomunikasi diproyeksi mengalami penurunan sebesar 6,4% menjadi Rp 148 triliun.

Ketua Umum ATSI Ririek Adriansyah mengatakan potensi industri telekomunikasi berasal dari bisnis data. "Terutama meningkatkan penggunaan data per pengguna dan meningkatkan penetrasi smartphone," katanya, Kamis (17/1).

Agar pendapatan terdongkrak, operator telekomunikasi harus melakukan rasionalisasi tarif layanan data untuk menjamin keberlangsungan bisnis operator. Sementara, soal registrasi SIM Card kendati memberikan dampak negatif dalam jangka pendek bagi pendapatan operator seluler, tapi ke depan ATSI yakin hal itu bakal menyehatkan industri. 


Untuk menyehatkan industri, ATSI menilai tidak cukup dengan inisiatif operator saja, tapi juga pemerintah.Kebijakan dan regulasi dari pemerintah pusat dan daerah untuk menyehatkan kompetisi industri menurut Ririek sangat diperlukan.

Kemudian, regulasi juga harus semakin mutakhir terhadap teknologi baru "Seperti 5G, fixed wireless, dan IoT. TErmasuk persiapan penyediaan frekuensi untuk memenuhi kebutuhan sumber daya," jelasnya. ATSI juga meminta agar ke depan pemerintah bisa melakukan penyederhanaan perizinan untuk pembangunan infrastruktur telekomunikasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .