Aturan impor satu atap untuk mengurangi interaksi



JAKARTA. Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi menyatakan, penerapan izin satu pintu untuk importasi pangan adalah upaya untuk mengurangi interaksi antara pemohon izin dengan pemberi izin. Cara itu diharapkan bisa mengantisipasi adanya transaksi yang tak perlu.

"Jadi nanti sistem akan betul-betul mengawalnya," ujar Bayu di Jakarta, Rabu (17/7). Bayu menambahkan, sistem impor produk pangan sejatinya dilakukan pada produk hortikultura dan ke depannya sistem akan dilakukan untuk produk daging sapi.

"Sekarang prioritas di hortikultura dan daging sapi dulu. Tetapi setelah itu akan kami sederhanakan terus karena itu akan menjadi komitmen Indonesia di ASEAN. Karena itu nanti seluruhnya masuk dalam Indonesian national single window system," jelasnya.


Lebih jauh, Bayu bilang, mengenai intervensi pasar mengenai masalah harga, pemerintah disebutnya akan mengelola bukan dari perizinan utamanya, melainkan dari sisi dari kecukupan suplai dan permintaan di dalam negeri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri