JAKARTA. Komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29% butuh dukungan semua elemen masyarakat. Sebab pengurangan emisi GRK sebagai bagian dari kontribusi Indonesia untuk mitigasi perubahan iklim global. Sebagai aksi nyata dalam mewujudkan komitmen tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH) segera menerbitkan kebijakan tentang kantong plastik berbayar. Kepala Sub Direktorat Barang dan Kemasan Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Ujang Solihin Sidik mengatakan, salah satu upaya untuk mengurangi sampah, khususnya plastik, adalah dengan kebijakan kresek tidak gratis atau berbayar. Kebijakan ini sudah diujicoba setahun belakangan dan memberi sinyal positif. "Penggunaan kresek berkurang sementara kesadaran masyarakat meningkat," ujarnya, Senin (6/2).
Aturan kantong plastik berbayar segera terbit
JAKARTA. Komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29% butuh dukungan semua elemen masyarakat. Sebab pengurangan emisi GRK sebagai bagian dari kontribusi Indonesia untuk mitigasi perubahan iklim global. Sebagai aksi nyata dalam mewujudkan komitmen tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH) segera menerbitkan kebijakan tentang kantong plastik berbayar. Kepala Sub Direktorat Barang dan Kemasan Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Ujang Solihin Sidik mengatakan, salah satu upaya untuk mengurangi sampah, khususnya plastik, adalah dengan kebijakan kresek tidak gratis atau berbayar. Kebijakan ini sudah diujicoba setahun belakangan dan memberi sinyal positif. "Penggunaan kresek berkurang sementara kesadaran masyarakat meningkat," ujarnya, Senin (6/2).