JAKARTA. Pasca penerapan kebijakan pengetatan ekspor mineral oleh pemerintah, ekspor biji nikel tercatat hanya 6 kapal. Satu kapal tersebut, berkapasitas sekitar 50.000 ton. "Ekspor sudah mulai jalan, tetapi baru sedikit,” ujar Ketua Asosiasi Nikel Indonesia, Shelby Ihsan Saleh kepada wartawan saat ditemui di Kompleks Parlemen, Kamis (5/7). Shelby menuturkan, ekspor nikel mulai dilakukan pada Juni lalu dan ditujukan ke China. "Antam kalau tidak salah dua kapal dan ada beberapa perusahaan lainnya,” ujarnya. Sebelum ada pengetatan ekspor mineral, ekspor nikel biasanya berkisar antara 15-20 kapal dalam satu bulan. "Kebanyakan nikel dari Sulawesi,” ujarnya. Kebijakan pengetatan ekspor mineral menyebabkan para pengusaha tambang nikel menahan produksi nikel sembari mengurus sejumlah persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah. Dengan kebijakan pengetatan ekspor kata dia dipastikan tahun ini ekspor nikel Indonesia tidak mencapai 32 juta ton seperti tahun lalu, padahal saat ini permintaan dari Jepang dan China cukup besar. "Setengahnya saja sudah bagus,” ujarnya. Tingkat ekspor nikel di dalam negeri kata dia sangat tergantung pada permintaan dari negara tersebut. "Tahun 2011 besar (37 juta ton), tahun 2010 cuma 10 juta ton, tergantung permintaan,” ujarnya. Tingginya ekspor nikel dalam bentuk mentah (raw material) tidak terlepas dari masih minimnya jumlah smelter di dalam negeri. Saat ini, hanya ada satu smelter nikel di Indonesia yaitu milik Inco. Integra tetap ekspansif
Aturan ketat, ekspor nikel amblas
JAKARTA. Pasca penerapan kebijakan pengetatan ekspor mineral oleh pemerintah, ekspor biji nikel tercatat hanya 6 kapal. Satu kapal tersebut, berkapasitas sekitar 50.000 ton. "Ekspor sudah mulai jalan, tetapi baru sedikit,” ujar Ketua Asosiasi Nikel Indonesia, Shelby Ihsan Saleh kepada wartawan saat ditemui di Kompleks Parlemen, Kamis (5/7). Shelby menuturkan, ekspor nikel mulai dilakukan pada Juni lalu dan ditujukan ke China. "Antam kalau tidak salah dua kapal dan ada beberapa perusahaan lainnya,” ujarnya. Sebelum ada pengetatan ekspor mineral, ekspor nikel biasanya berkisar antara 15-20 kapal dalam satu bulan. "Kebanyakan nikel dari Sulawesi,” ujarnya. Kebijakan pengetatan ekspor mineral menyebabkan para pengusaha tambang nikel menahan produksi nikel sembari mengurus sejumlah persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah. Dengan kebijakan pengetatan ekspor kata dia dipastikan tahun ini ekspor nikel Indonesia tidak mencapai 32 juta ton seperti tahun lalu, padahal saat ini permintaan dari Jepang dan China cukup besar. "Setengahnya saja sudah bagus,” ujarnya. Tingkat ekspor nikel di dalam negeri kata dia sangat tergantung pada permintaan dari negara tersebut. "Tahun 2011 besar (37 juta ton), tahun 2010 cuma 10 juta ton, tergantung permintaan,” ujarnya. Tingginya ekspor nikel dalam bentuk mentah (raw material) tidak terlepas dari masih minimnya jumlah smelter di dalam negeri. Saat ini, hanya ada satu smelter nikel di Indonesia yaitu milik Inco. Integra tetap ekspansif